• Beranda
  • Berita
  • Singa TikTok di Kamboja dikembalikan ke pemiliknya

Singa TikTok di Kamboja dikembalikan ke pemiliknya

6 Juli 2021 10:06 WIB
Singa TikTok di Kamboja dikembalikan ke pemiliknya
Singa peliharaan di Kamboja, Vietnam yang sempat menjadi buah bibir di TikTok. (REUTERS/CINDY LIU)

Singa peliharaan di Kamboja, Vietnam yang sempat menjadi buah bibir di TikTok dan sempat dirawat oleh otoritas Satwa Liar dikembalikan kepada pemilik sebelumnya setelah adanya intervensi langsung yang dilakukan oleh Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.

Dikutip dari Reuters, Selasa, polisi dan otoritas satwa liar sebenarnya sudah membawa singa tak berkuku itu dari pemiliknya karena sempat menyebabkan para tetangga membunyikan alarm bahaya dan video itu berakhir viral di aplikasi video singkat TikTok.

Tak lama dari kejadian itu, setelah diatasi oleh otoritas Satwa Liar dan polisi pada Minggu (27/6) justru malah muncul video singkat yang meminta singa itu dikembalikan kepada pemiliknya.

Perdana Menteri Hun Sen pun akhirnya mengambil keputusan seminggu setelahnya pada Minggu (4/7), ia memerintahkan lewat unggahan di Facebook miliknya untuk mengembalikan singa berusia 18 bulan itu kepada pemilik sebelumnya.

Ia pun mensyaratkan agar pemilik singa itu harus membuatkan kandang baru yang layak bagi singa jantan itu.

Meski sebenarnya memelihara singa adalah kegiatan yang ilegal, namun Perdana Menteri Hun Sen berpendapat kasus itu merupakan kasus khusus.

Karena sedari kecil singa itu sudah terbiasa diberi makan dan diperlakukan layaknya anggota keluarga oleh pemiliknya.

Singa yang sebelumnya harus dibius untuk dibawa ke lokasi otoritas Satwa Liar dan dimasukan ke dalam peti logam itu, akhirnya kembali ke rumah pemilik lamanya dengan sambutan dari pemilik dan anjing peliharaannya.

Duta Besar Inggris untuk Kamboja Tina Redshaw, angkat bicara mengenai peristiwa itu. Ia tidak setuju dengan keputusan PM Hun Sen mengembalikan singa kepada pemilik awalnya.

"Saya kecewa karena singa yang disita dari kediaman pusat kota dikembalikan, merusak undang-undang Bendera Kamboja yang mencegah kepemilikan/perdagangan satwa liar yang terancam punah, merugikan upaya global untuk mengatasi Perdagangan Satwa Liar Ilegal, belum lagi stres & penderitaan penangkaran yang tidak pantas," kata Redshaw dalam cuitannya.




Baca juga: Singa TikTok tanpa cakar diselamatkan di Kamboja

Baca juga: Delapan singa di India positif COVID-19

Baca juga: Hakim vonis empat tahun penjara penyelundup bayi singa afrika

 

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021