Melalui akuisisi saham ini PLN akan memastikan kelangsungan pasokan listrik tetap andal, sehingga tidak akan mempengaruhi produksi wilayah kerja Rokan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan wilayah kerja Rokan merupakan salah satu operasi migas yang strategis karena 25 persen produksi minyak nasional bersumber dari blok tersebut, sehingga keandalan sistem kelistrikan di Blok Rokan akan memperkuat pengembangan migas nasional.
"Wilayah kerja Rokan yang akan dikelola oleh Pertamina Hulu Rokan membutuhkan listrik sebesar 400 megawatt dan uap sebesar 335.000 ribu barel steam per hari," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif di Jakarta, Selasa.
Blok Rokan yang berlokasi di Provinsi Riau memiliki peran strategis dalam industri migas dalam negeri dengan menyumbangkan produksi 24 persen terhadap produksi nasional.
Wilayah kerja itu merupakan salah satu blok minyak terbesar di Indonesia dengan luas mencapai 6.220 kilometer dan memiliki 96 lapangan dengan tiga lapangan memiliki potensi minyak melimpah, yakni Bekasap, Minas, dan Duri.
Potensi cadangan minyak di wilayah kerja Blok Rokan diperkirakan ada sekitar dua miliar barel yang menjadi andalan pemerintah untuk mendukung target produksi satu juta barel pada 2030.
Sebelumnya diberitakan alih kelola Blok Rokan dari Chevron Pasific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan akan dimulai pada 9 Agustus 2021 mendatang.
Dalam upaya menjamin kendalaan listrik di Blok Rokan, PLN mengakuisisi 100 persen saham pembangkit listrik eksisting berdaya 300 megawatt yang dikelola PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN).
Baca juga: PLN resmi akuisisi pembangkit berdaya 300 MW di Blok Rokan
"Melalui akuisisi saham ini PLN akan memastikan kelangsungan pasokan listrik tetap andal, sehingga tidak akan mempengaruhi produksi wilayah kerja Rokan," ujar Menteri ESDM Arifin.
PLN membagi suplai listrik ke Blok Rokan menjadi dua tahapan, yakni masa transisi dan masa permanen.
Pada masa transisi, perseroan akan menggunakan semua peralatan pasokan listrik dari MCTN untuk menyuplai sistem kelistrikan di Blok Rokan selama tiga tahun ke depan.
Setelah masa transisi, PLN akan menyambungkan sistem kelistrikan Blok Rokan dengan sistem kelistrikan permanen dari regional Sumatera guna menjamin keandalan energi di tambang minyak tersebut.
Cadangan daya yang dimiliki sistem kelistrikan Pulau Sumatera saat ini tercatat sebesar 2.808 megawatt, daya mampu sebesar 8.852 megawatt, dan beban puncak sebesar 6.044 megawatt.
Arifin berharap sistem kelistrikan yang dikelola PLN akan memberikan jaminan pasokan untuk kebutuhan listrik dan uap, sehingga Pertamina bisa menjaga keberlanjutan produksi migas di Blok Rokan.
"Sinergi PLN dan Pertamina akan menjadikan kinerja yang lebih ekonomis dan efisien dalam mendukung pengembangan sumber-sumber minyak Pertamina Hulu Rokan dengan skala keekonomian yang lebih baik untuk ketahanan energi nasional dan menjadi kontributor utama dalam program satu juta barel minyak per hari," kata Menteri ESDM Arifin.
Baca juga: Pemprov Riau dukung alih kelola Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021