• Beranda
  • Berita
  • Kasus harian COVID-19 tembus 31.000 kasus, IHSG berpotensi melemah

Kasus harian COVID-19 tembus 31.000 kasus, IHSG berpotensi melemah

7 Juli 2021 09:35 WIB
Kasus harian COVID-19 tembus 31.000 kasus, IHSG berpotensi melemah
Ilustrasi - Sejumlah pengunjung duduk berlatar belakang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aa)

Tingginya angka penularan COVID-19 serta melemahnya bursa global membuat kami memproyeksikan IHSG akan cenderung melemah hari ini. Yang perlu dicermati juga adalah apakah PPKM darurat akan diperluas dan diperpanjang

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu berpotensi melemah seiring kasus harian COVID-19 di Tanah Air yang menembus lebih dari 31.000 kasus.

IHSG dibuka menguat 15,66 poin atau 0,26 persen ke posisi 6.062,77. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,98 poin atau 0,47 persen ke posisi 850,94.

"Tingginya angka penularan COVID-19 serta melemahnya bursa global membuat kami memproyeksikan IHSG akan cenderung melemah hari ini. Yang perlu dicermati juga adalah apakah PPKM darurat akan diperluas dan diperpanjang," kata Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Kenaikan kasus harian COVID-19 di Indonesia masih belum melambat hingga saat ini. Sebanyak 31.189 kasus baru tercatat Selasa (6/7), rekor baru kasus harian COVID-19 Indonesia. Sedangkan pasien yang sembuh hanya sebanyak 15.863 kasus. Akibatnya, jumlah kasus aktif kembali naik menjadi 324.597 kasus, tertinggi ke-2 di Asia.

Program vaksinasi masih terus berjalan hingga saat ini, dengan 33,2 juta penduduk telah mendapat vaksinasi tahap satu. Sedangkan yang menerima vaksinasi tahap dua sudah mencapai 14,3 juta penduduk.

Dari eskternal, bursa saham AS ditutup cenderung beragam. Para investor memilih menunggu rilis risalah rapat The Fed guna mencari petunjuk arah kebijakan bank sentral ke depannya.

Selain itu, investor juga menunggu data job opening AS dan pertumbuhan KPR yang akan dirilis dalam waktu dekat.

Di pasar komoditas, harga minyak Brent turun 2,1 persen dan WTI 2,4 persen setelah pertemuan OPEC+ tidak menghasilkan keputusan yang berarti, serta adanya perselisihan antara Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Sedangkan harga komoditas lainnya seperti batu bara, minyak sawit mentah atau CPO, nikel, dan timah, cenderung menguat.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 263,91 poin atau 0,92 persen ke 28.379,3, indeks Hang Seng turun 279,62 poin atau 1 persen ke 27.793,24, dan indeks Straits Times terkoreksi 27,72 poin atau 0,87 persen ke 3.162,87.

Baca juga: BEI: Meningkatnya investor domestik tingkatkan ketahanan pasar modal

Baca juga: Lindungi investor, BEI bakal terapkan saham dalam pemantauan khusus

Baca juga: BEI harap IPO unicorn tarik investor dan naikkan bobot saham RI

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021