"Sinema dan platform pemutaran (digital) dapat hidup berdampingan," kata Lee, dikutip dari Variety, Rabu.
"Pada suatu waktu, ada pemikiran bahwa kehadiran televisi akan membunuh bioskop. Barang ini bukan barang baru. Ini semua siklus," ujarnya melanjutkan.
Sementara itu, gagasan Netflix sebagai "pengganggu" dalam bisnis film selalu menjadi masalah yang dibebankan di Cannes. Sejak 2018, festival tersebut tidak mengizinkan layanan streaming untuk berpartisipasi dalam kompetisi karena filmnya tidak diputar di bioskop Prancis.
Lee sendiri telah merilis film Netflix pertamanya, “Da 5 Bloods,” tahun lalu.
Sementara itu, sutradara pemenang Oscar itu adalah presiden juri kulit hitam pertama di Cannes, di mana dia akan memimpin sembilan artis dan aktor — termasuk Maggie Gyllenhaal, Tahar Rahim, dan Song Kang-ho — yang ditugaskan untuk memberikan suara di Palm d'Or yang bergengsi.
"Cannes adalah festival film terbesar di dunia," kata Lee.
Lee telah datang ke Cannes sejak 1986, ketika film pertamanya "She's Gotta Have It" memulai debutnya di festival tersebut.
Di sisi lain, Lee hadir di mana-mana di Cannes, saat wajahnya muncul di poster festival resmi. Festival Film Cannes ke-74 dimulai dengan film malam pembukaan “Annette,” sebuah musikal yang dibintangi oleh Adam Driver dan Marion Cotillard.
Ada pun beberapa film fitur lainnya yang akan tayang perdana di Cannes, di antaranya "The French Dispatch" karya Wes Anderson, dan "Benedetta" karya Paul Verhoeven.
Baca juga: Festival Film Cannes mundurkan jadwal perilisan daftar seleksi film
Baca juga: Spike Lee terpilih jadi presiden juri Festival Film Cannes 2021
Baca juga: Spike Lee bicara pentingnya riset dalam film
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021