• Beranda
  • Berita
  • Dinkes: Kebutuhan oksigen untuk medis di Tulungagung naik 300 persen

Dinkes: Kebutuhan oksigen untuk medis di Tulungagung naik 300 persen

7 Juli 2021 21:27 WIB
Dinkes: Kebutuhan oksigen untuk medis di Tulungagung naik 300 persen
Kendaraan truk logistik parkir di dekat menara tabung penyimpan oksigen di RSUD dr. Iskak Tulungagung. ANTARA/HO-Dinkes Tulungagung

kami tidak tahu bagaimana sepekan ke depan

Kebutuhan oksigen untuk kepentingan medis di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur naik 300 persen akibat lonjakan kasus COVID-19 selama dua pekan terakhir.

"Kenaikan hari ini bahkan sampai 300 persen. Kebutuhan tinggi, tapi sejauh ini masih bisa terpenuhi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung dr. Kasil Rokhmat di Tulungagung, Rabu.

Saat ini, dinkes maupun masing-masing fasilitas kesehatan proaktif berkoordinasi dengan produsen  oksigen untuk memastikan stok atau pasokan oksigen masih aman hingga sepekan atau dua pekan ke depan. "Alhamdulillah. Konfirmasi dari pihak pabrik, stok aman," katanya.

Ia berharap, kasus COVID-19 di Tulungagung maupun sekitarnya tidak terus mengalami lonjakan, sehingga keseimbangan sediaan oksigen tidak terganggu.

"Kami tidak tahu bagaimana sepekan ke depan. Tapi proyeksi kami ke depan kemampuan produksi masih aman," katanya.

Jika biasanya saat oksigen habis lalu minta pasokan langsung dikirim, sekarang harus menunggu beberapa jam untuk mendapat oksigen medis.

Ia mencontohkan, saat normal jumlah oksigen 100 tabung digunakan 50 tabung dan sisanya dipakai cadangan. Saat ini seluruh tabung digunakan bersamaan, sehingga tak ada cadangan.

Baca juga: Polisi minta masyarakat laporkan penimbun tabung oksigen
Baca juga: Pusri kirim oksigen cair ke sejumlah rumah sakit Jakarta


Dikonfirmasi terpisah, Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, Supriyanto mengatakan permintaan oksigen di rumah sakit yang dipimpinnya sepekan terakhir meningkat drastis.

"Kalau biasanya 1-2 juta liter per hari, kini di kisaran 5-6 juta liter per hari," ujar Supriyanto.

Kenaikan kebutuhan oksigen ini sudah diantisipasi oleh manajemen RSUD dr. Iskak dengan menyediakan dua tabung penampung oksigen cair yang mampu menampung 16 juta liter dan 9 juta liter.

Jumlah itu masih bisa dicukupi dengan 260 tabung oksigen berkapasitas 6 ribu liter, dan tabung oksigen kecil berkapasitas 1,5 juta liter oksigen cair.

"Mulai awal kami mempunyai perjanjian dengan supplier, setiap (isi) tabung kurang dari 25 persen mereka wajib mengisi, jika tidak mereka kena klaim," katanya.

Terakhir Supriyanto mengatakan saat ini tidak ada masalah dengan ketersediaan oksigen di RSUD dr. Iskak.

Dari data harian Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung, dalam beberapa hari terakhir kenaikan harian kasus COVID-19 mencapai puluhan kasus.

Total ada 3.621 kasus dengan jumlah kematian 71 orang dan kesembuhan 3312. Jumlah kasus aktif 338 orang.

Baca juga: Menko Luhut: RI pesan 10.000 tabung oksigen dari Singapura
Baca juga: Kebutuhan oksigen di RSUD Kota Madiun naik signifikan
Baca juga: Mendag: Tak ada halangan produk oksigen masuk wilayah RI



 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021