Selama masa lockdown (penguncian wilayah—red), restriksi pergerakan dan dalam masa normal baru ini, peranan e-commerce (perdagangan elektronik—red) menjadi sangat penting
Indonesia terus mendorong penguatan kerja sama pembangunan berkelanjutan (sustainable development) antara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Italia, khususnya dalam menghadapi dampak pandemi serta memanfaatkan potensi kerja sama pascapandemi COVID-19.
Hal itu disampaikan Duta Besar RI untuk Italia Esti Andayani pada seminar daring "Italy-ASEAN Partnership for Development: A look at Sustainable Development" yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu (7/7).
Dalam kapasitasnya sebagai ketua ASEAN Committee in Rome (ACR), Dubes Esti menegaskan bahwa pandemi COVID-19 menyadarkan dunia tentang pentingnya kerja sama berprinsip "no country should be left behind” atau tidak meninggalkan negara mana pun.
"Penting bagi kita saat ini untuk terus mengedepankan multilateralisme dan kerja sama antar negara, termasuk memperkuat kerja sama di bidang pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan tiga dimensinya yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup,” tutur Dubes Esti seperti disampaikan melalui keterangan KBRI Roma, Kamis.
Salah satu area kerja sama yang disoroti oleh Dubes Esti adalah ekonomi digital, yang penting untuk memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sektor ini telah terbukti menjadi salah satu pilar penting pada saat pandemi dan masa pemulihan dari pandemi.
"Selama masa lockdown (penguncian wilayah—red), restriksi pergerakan dan dalam masa normal baru ini, peranan e-commerce (perdagangan elektronik—red) menjadi sangat penting,” kata dia.
Mengutip laporan Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), Dubes Esti memaparkan bahwa pada 2020, perdagangan e-commerce mencapai 17 persen dari perdagangan ritel global.
Dalam kaitan ini, ASEAN adalah salah satu ekosistem terbesar ekonomi digital di dunia, memiliki 12 unicorns atau perusahaan rintisan (startup) yang masing-masing memiliki nilai valuasi pasar lebih dari 1 miliar dolar AS (sekitar Rp14,5 triliun).
"ASEAN dan Italia memiliki banyak potensi kerja sama pembangunan berkelanjutan yang dapat dikembangkan untuk mencapai kepentingan bersama,” tutur Dubes Esti.
Kegiatan seminar daring tersebut diselenggarakan atas kerja sama antara lembaga riset Italia Centro Studi Internazionali (CeSI), Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Italia, serta ACR.
Beberapa pihak lainnya yang menyampaikan sambutan dalam kegiatan tersebut, antara lain, Direktur Jenderal Global Affairs Kemlu Italia Luca Sabbatucci serta Head Department of Poverty Eradication and GenderASEAN Secretariat Sita Sumrit. Acara dipandu oleh Direktur CeSI Gabriele Lacovino serta Senior AnalystCeSI Francesca Manenti.
Baca juga: Indonesia dorong penguatan kerja sama pemuda ASEAN-Italia
Baca juga: Indonesia dorong kerja sama penanggulangan bencana Italia-ASEAN
Seminar itu juga diikuti Dubes Brunei Darussalam untuk Italia yang berkedudukan di Prancis Datin Malai Hajah Yussof, anggota ACR Working Group, wakil lembaga riset dari negara ASEAN dan Italia seperti Center for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, Institute of Strategic and International Studies (ISIS) Malaysia, Singapore Institute of International Affairs (SIIA), Institute for Development Studies (Vietnam), Asian Vision (Kamboja), dan lainnya.
Pada sesi diskusi seminar, telah diidentifikasi berbagai potensi kerja sama pembangunan berkelanjutan antara ASEAN dan Italia, di antaranya ekonomi hijau dan sirkular, perubahan iklim, pemberdayaan wanita, pemberdayaan UMKM, ketahanan energi, ketahanan pangan, serta penanganan COVID-19 terutama pada akses vaksin.
Pada akhir 2020, CeSI bekerja sama dengan beberapa lembaga riset/penelitian di negara ASEAN dan lembaga riset di Italia (Centro Studi di Politica Internazionale/CeSPI) telah menyelesaikan proyek penulisan artikel mengenai pembangunan berkelanjutan di kedua wilayah.
Artikel-artikel tersebut telah diterbitkan di beberapa media negara ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Ke depannya, CeSI akan menerbitkan tulisan/artikel tersebut di Italia melalui kerja sama dengan media Italia.
Kerja sama ASEAN dan Italia saat ini berkembang pesat. Momentum kerja sama ASEAN dan Italia ditandai dengan pemberian status development partner atau mitra pembangunan kepada Italia pada September 2020. Keputusan tersebut disepakati para menteri luar negeri ASEAN pada Pertemuan ke-53 Menteri Luar Negeri ASEAN pada 9 September 2020.
Italia memandang penting peran ASEAN baik di kawasan regional maupun internasional, dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, serta keberhasilan ASEAN dalam menjaga ekosistem perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan di kawasan.
Baca juga: Tak ada peluang temukan penyintas di gedung runtuh Florida
Baca juga: Jelang Olimpiade, Jepang akan tetapkan status darurat Tokyo
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021