Praktisi kesehatan Sumatera Utara, Dr dr Lili Rohmawati SpA, menyatakan percepatan program vaksinasi COVID-19 ke anak-anak usia 12-17 tahun di Kota Medan, merupakan langkah tepat untuk melindungi seorang anak dari bahaya virus corona baru.
"Hal ini sesuai kejadian kasus konfirmasi COVID-19 anak di Sumatera Utara yang semakin meningkat sejak Mei 2021, dan Kota Medan merupakan domisili kasus COVID-19 anak terbesar," kata Lili di Medan, Jumat.
Lili yang juga merupakan anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumatera Utara ini menerangkan, setiap anak yang akan mendapat vaksinasi akan di skrining atau uji penapisan terlebih dahulu terhadap kesehatan dirinya.
Bila anak dinyatakan sehat, mereka mendapat suntikan vaksinasi COVID-19 untuk dosis pertama, dan akan diulang lagi pada 28 hari kemudian dosis kedua.
Baca juga: Pemkot Medan terus menggenjot target penerima vaksinasi COVID-19
Baca juga: Laga Persiraja lawan PSMS Medan dihentikan karena penonton membludak
Pemerintah Kota Medan memulai program vaksinasi COVID-19 anak usia 12-17 tahun dengan menargetkan 1.000 anak disuntik vaksin setiap hari, mulai Rabu (7/7).
"Jika ditinjau dari segi medis, pemberian vaksinasi anak ini sangat diperlukan untuk melindungi dari ancaman COVID-19. Dan langkah Wali Kota Medan memulai vaksinasi anak sangat tepat," katanya.
Sebagai anggota IDAI Sumatera Utara, ia mendukung program vaksinasi anak, baik secara rutin atau khusus sesuai yang dijalankan pemerintah dalam meningkatkan kekebalan tubuh.
"Kita harapkan vaksinasi ini bisa menekan penyebaran COVID-19, dan melindungi anak-anak kita," ujar Lili yang juga dosen di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.*
Baca juga: Wali Kota Medan optimistis pembelajaran dilakukan secara tatap muka
Baca juga: Pemkot Medan: Tingkat hunian tempat tidur COVID-19 di atas 50 persen
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021