Setidaknya dua sekolah telah menyampaikan pengumuman kepada orang tua murid memberi opsi kegiatan belajar mengajar hari Senin (12/7) dimulai pukul 10.30.
Kebijakan itu dilakukan untuk memberikan kesempatan anak-anak Inggris untuk begadang dan menyaksikan final yang sedianya dimainkan mulai pukul 20.00 waktu setempat.
Baca juga: Fans Italia tidak diizinkan datang ke Inggris untuk final Euro 2020
Baca juga: Meerkat ramalkan Inggris juarai Euro 2020
"Kami tentu lebih memilih para siswa istirahat cukup dan siap belajar di sekolah, ketimbang absen atau seharian menggerutu kelelahan," tulis surat yang dibagikan untuk orang tua murid Sekolah Dasar Birklands di Mansfield.
"Biarkan mereka menonton, membicarakan kerja sama tim, motivasi, kegigihan dan mungkin kekecewaan. Ini kesempatan besar untuk belajar," tulis surat yang sama, demikian dilansir Reuters, Jumat.
Ini bukan saja menjadi kesempatan pertama bagi anak-anak Inggris menyaksikan negaranya tampil di final Euro, hal yang sama juga berlaku bagi sebagian besar orang tua mereka.
Pasalnya ini jadi final turnamen bergengsi pertama Inggris setelah menjuarai Piala Dunia 1966.
Kabar baik bagi murid-murid di Inggris bisa saja berlanjut karena selepas kemenangan atas Denmark di semifinal sebuah petisi telah mendapat dukungan lebih dari 300 ribu orang tentang tuntutan mengadakan hari libur nasional.
Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps tidak serta merta menolak wacana itu, tetapi ia juga belum berani berkomitmen sembari berujar: "Saya tidak mau membawa sial!"
Baca juga: Prediksi Final Euro 2020 Inggris vs Italia, siapa menang?
Baca juga: Lupakan Euro 2020, Brazil v Argentina "big match" akhir pekan ini
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021