TikTok saat ini, dikutip dari Reuters, Sabtu, menggunakan perangkat yang bisa mengenali dan menandai potensi pelanggaran. Video bermasalah tersebut kemudian akan ditinjau ulang oleh tim keamanan.
Jika teridentifikasi pelanggaran, video tersebut baru dihapus dan pengguna akan diberi tahu.
Dalam beberapa minggu ke depan TikTok akan secara otomatis menghapus konten tertentu yang melanggar kebijakan yaitu yang mengancam keamanan anak-anak, konten telanjang, aktivitas seksual, kekerasan, aktivitas yang termasuk ilegal dan barang-barang yang peredarannya diatur.
Penghapusan otomatis ini akan membantu tim keamanan TikTok untuk mengurusi konten yang memiliki konteks, seperti perundungan, kekerasan, misinformasi dan kebencian.
TikTok akan memberi peringatan kepada pengguna ketika mereka melanggar aturan. Jika berulang kali melanggar, TikTok secara permanen akan menghapus akun tersebut.
Platform media sosial, seperti TikTok dan Facebook, akhir-akhir ini diprotes secara global karena mengamplifikasi kekerasan dan misinformasi.
Baca juga: Siasat bertahan, industri otomotif pakai digitalisasi untuk pemasaran
Baca juga: TikTok AS punya program lamar pekerjaan pakai video
Baca juga: Aplikasi TikTok kembali normal usai alami gangguan
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021