Tempat tidur rumah sakit rujukan utama COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terisi mencapai 100 persen, ditambah antrean di Instalasi Gawat Darurat cukup banyak, akibat tingginya penambahan pasien terkonfirmasi COVID-19 di wilayah ini.Total tempat tidur rumah sakit rujukan COVID-19 di Kulon Progo sebanyak 64 tempat tidur sudah terisi penuh
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan dua rumah sakit rujukan utama COVID-19, yakni RSUD Wates dengan kapasitas 40 tempat tidur yang terdiri dari ICU kapasitas enam tempat tidur sudah terisi, dan tempat tidur penanganan sebanyak 34 tempat tidur sudah terisi penuh, dan antrean di IGD sebanyak 13 pasien.
Baca juga: RSUD Wates Kulon Progo kesulitan mendapat relawan tenaga medis
Kemudian, Rumah Sakit Umum Daerah Nyi Ageng Serang sebanyak 24 tempat tidur, tempat tidur perawatan 24 tempat tidur sudah terisi, dan antrean di IGD sebanyak empat pasien.
"Total tempat tidur rumah sakit rujukan COVID-19 di Kulon Progo sebanyak 64 tempat tidur sudah terisi penuh," kata Baning.
Ia mengatakan Sabtu ini, penambahan harian kasus COVID-19 di Kulon Progo juga sangat tinggi, yakni 431 kasus baru, sehingga total selama pandemi sebanyak 10.903 kasus.
Baca juga: Pecah rekor, kasus positif COVID-19 Kulon Progo tambah 493 jadi 11.463
"Penyebab tingginya penambahan hari ini karena penularan tinggi sama dengan kabupaten, dan provinsi lainnya juga," kata Baning.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PKS DPRD Kulon Progo Hamam Cahyadi mengatakan saat ini, kasus terkonfirmasi COVID-19 yang aktif dan menjalani isolasi mandiri sangat banyak, yakni lebih dari 3.500 kasus.
Baca juga: Kulon Progo tutup sementara seluruh objek wisata
Dari pasien terkonfirmasi COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri, banyak yang membutuhkan perawatan dan penanganan medis, seperti oksigen, namun rumah sakit rujukan, milik pemerintah dan swasta selalu penuh.
"Untuk itu, kami mendorong Pemkab Kulon Progo melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 membentuk bangsal darurat di bekas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates. Kalau membuat tenda darurat, kesannya tidak manusiawi," kata Hamam.
Baca juga: Kelebihan pasien COVID-19, IGD RSUD Wates Kulon Progo tutup
Pewarta: Sutarmi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021