Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattaliti meminta pemerintah memastikan efektivitas dari vaksin Moderna yang akan digunakan sebagai vaksinasi dosis ketiga bagi para tenaga kesehatan.
“Kita harus mendukung upaya pemerintah untuk memutus pandemi COVID-19, termasuk dengan pemberian vaksin Moderna. Hanya saja, efektivitas dari vaksin yang akan diberikan harus dipastikan terlebih dahulu melalui uji klinis,” ujar LaNyalla dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: 3 juta dosis vaksin Moderna bakal tiba di Indonesia pada Minggu
Senator asal Jawa Timur itu menambahkan upaya pemerintah menjaga tenaga kesehatan tidak boleh sia-sia.
"Tenaga kesehatan tidak boleh luput dari perhatian. Mereka pun harus dipastikan mendapat fasilitas kesehatan untuk mendukung aktivitasnya," tambah dia.
Sebelumnya, disebutkan jika tenaga kesehatan merupakan kelompok prioritas yang harus dilindungi dari COVID-19, terutama dari varian baru.
Vaksin Moderna dipilih berdasarkan hasil diskusi dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM.
"Moderna akan menjadi vaksin ketiga setelah Sinovac dan AstraZaneca. Agar tidak mengundang pertanyaan masyarakat mengenai penggunaan vaksin yang berbeda-beda, pemerintah harus memberikan penjelasan ke masyarakat agar tidak ada simpang siur," tutur LaNyalla.
Baca juga: Menkes: Vaksin dosis ketiga nakes gunakan Moderna
Baca juga: BPOM beri izin penggunaan darurat vaksin Moderna
Vaksin Moderna rencananya tiba di Indonesia Minggu (11/7). Sementara vaksinasi ketiga untuk nakes mulai dilakukan pekan depan.
BPOM mengatakan vaksin Moderna sudah masuk daftar emergency use listing (EUL) dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Bahkan, BPOM menyebut vaksin Moderna manjur melawan mutasi virus corona varian B117 Alpha, B1351 Beta, dan P1 Gamma. Sementara untuk varian B1617 Delta masih belum dilaporkan bukti terkini.
Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021