"Oksigen tersebut diserahkan ke Kementerian Kesehatan untuk segera didistribusikan ke Pukau Jawa dan Bali. Kami mendukung program dari Tanoto Foundation untuk membantu kelangkaan oksigen di sana," ujar Gubernur Riau Syamsuar, dalam keterangannya di Pekanbaru, Sabtu.
Menurut Syamsuar, bantuan ratusan ton oksigen diberikan Tanoto Foundation, lembaga filantropi independen bidang pendidikan, sedangkan 500 ton oksigen itu diproduksi pabrik PT Riau Andalan Pulp & Paper (APRIL Grup).
Baca juga: Menperin terima 600 unit oxygen concentrator dari industri tekstil
Syamsuar juga akan menghubungi 2 perusahaan di Riau, sebab kedua perusahaan tersebut juga memproduksi oksigen.
"Ada 2 perusahaan lagi yang memiliki oksigen untuk memenuhi kebutuhan saudara-saudara kita di Jawa dan Bali. Oksigen akan sangat membantu pasien COVID-19 positif yang menyerang paru-paru," ucapnya.
Oksigen didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan pasien COVID-19 di Indonesia lewat koordinasi langsung Kementerian Perindustrian, karena lonjakan pasien COVID-19 menyebabkan ketersediaan oksigen untuk pasien yang dirawat di rumah sakit mulai terbatas.
Sebelumnya Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang menyampaikan apresiasi kepada Tanoto Foundation dan mitra perusahaan APRIL Group.
"Dalam kondisi pandemi ini, perusahaan bersedia memberikan bantuan pasokan oksigen medis dengan mengalihkan fasilitas oksigen plant untuk proses bleaching pulp, sebagian digunakan untuk oksigen medis sebesar 500 ton atau 100 ton dalam lima kali pengiriman. "Pengiriman dilakukan mulai hari ini dari Pangkalan Kerinci menuju Jakarta secara bertahap," ucapnya.
Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono mengatakan ketersediaan oksigen sangat dibutuhkan di tengah kenaikan kasus COVID-19, terutama untuk wilayah Jawa dan sekitarnya.
"Ketersediaan oksigen merupakan hal yang esensial yang harus segera dipenuhi di tengah kenaikan kasus COVID-19. Tentunya kami berterima kasih kepada Tanoto Foundation dan APRIL Group yang ikut membantu menyediakan oksigen bagi rumah sakit-rumah sakit di Pulau Jawa yang harus merawat pasien," tuturnya.
Menurut Dante, pasien COVID-19 bergejala berat-kritis sangat membutuhkan oksigen. Pandemi ini harus dihadapi serta saling bahu membahu dari seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, sektor swasta dan masyarakat.
Baca juga: BPKN kecam pihak-pihak yang menaikkan harga oksigen, obat dan vitamin
Baca juga: Indonesia terima bantuan 1.000 ventilator dari Australia
Baca juga: Pemerintah bentuk Satgas Oksigen data kebutuhan oksigen RS di Jawa
Sementara itu, Board of Trustee Tanoto Foundation, Anderson Tanoto menyampaikan 500 ton oksigen didistribusikan setelah mendapat informasi ada keterbatasan, terutama di daerah yang terjadi peningkatan COVID-19.
“Kami terpanggil untuk merespons dengan cepat saat mendapatkan informasi bahwa ketersediaan oksigen bagi rumah sakit-rumah sakit yang merawat pasien COVID-19 mulai terbatas," katanya.
Dari data Kementerian Kesehatan, kebutuhan oksigen medis di Indonesia mengalami kenaikan lebih dari 6 kali lipat dari biasanya.
Dengan kondisi pandemi sebelum terjadi lonjakan jumlah pasien COVID-19, kebutuhan oksigen medis di Indonesia berkisar 400 ton per hari. Namun, kini kebutuhan oksigen medis mencapai 2.500 ton per hari.
Pewarta: Frislidia
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021