Pengamat transportasi Djoko Setidjowarno dari Universitas Soegijapranata Semarang, Jawa Tengah, menilai program vaksinasi gotong royong (VGR) individu dapat membantu terciptanya kekebalan kelompok atau herd immunity di sektor perjalanan transportasi masyarakat.Intinya semakin banyak masyarakat yang divaksinasi maka semakin bagus.
Djoko mengatakan bahwa program tersebut tujuannya untuk menciptakan herd immunity agar masyarakat aman, nyama,n dan mudah melakukan perjalanan transportasi.
"Intinya semakin banyak masyarakat yang divaksinasi maka semakin bagus," ujar Djoko kepada Antara di Jakarta, Senin.
Baca juga: Vaksin gratis tetap jalan meski ada layanan vaksin berbayar
Pengamat transportasi tersebut memandang program vaksinasi gotong royong individu secara berbayar dapat menjadi alternatif pilihan vaksinasi bagi individu.
Sebelumnya PT Kimia Farma Diagnostika menyampaikan siap memberikan vaksinasi gotong royong individu untuk masyarakat di Jawa dan Bali dengan jumlah vaksin mencapai 1,5 juta dosis.
Plt Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika Agus Chandra menjelaskan program vaksinasi gotong royong individu tahap pertama akan tersedia di delapan klinik yang tersebar di enam kota, yakni tiga klinik di Jakarta, lalu Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, dan Bali.
Kimia Farma Diagnostika menyediakan 5.000 dosis vaksin untuk setiap titik sambil melihat kesiapan maupun permintaan masyarakat.
Baca juga: 40.000 dosis vaksin COVID-19 berbayar tersedia di enam kota
Pemerintah telah mengeluarkan panduan implementasi PPKM darurat di Jawa dan Bali untuk berbagai sektor, termasuk transportasi.
Pelaku perjalanan domestik yang menggunakan moda transportasi jarak jauh (pesawat, bus, dan kereta api) harus menunjukkan kartu vaksin (minimal vaksin dosis I) dan PCR (H-2) untuk pesawat, serta antigen (H-1) untuk moda transportasi jarak jauh lainnya.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021