Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto mengatakan bahwa bangkai gajah jantan itu ditemukan di kawasan Jambo Reuhad pada Minggu (11/7).
"Setelah kami menerima informasi dari kepolisian ada seekor gajah mati, kami langsung mengerahkan tim ke lokasi. Dugaan sementara, gajah tersebut mati karena perburuan gading," kata Agus di Banda Aceh, Senin.
Berdasarkan kondisi bangkai gajah, ia menuturkan, kemungkinan pelaku memotong kepala gajah lalu membawanya ke tempat lain untuk mengambil gadingnya.
"Ini dugaan sementara. Untuk pastinya akan dilakukan olah tempat kejadian perkara serta nekropsi atau otopsi guna memastikan penyebab kematian gajah tersebut," kata Agus.
Menurut dia, tim BKSDA bersama petugas Polres Aceh Timur dan Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Lingkungan Hidup dan Kehutanan masih menyelidiki penyebab kematian satwa dilindungi tersebut.
"Kami terus berkoordinasi dengan kepolisian dan Balai Gakkum untuk memastikan penyebab kematian. Dugaan sementara karena perburuan," kata Agus.
Ia menjelaskan, gajah sumatera termasuk satwa liar dilindungi dan tergolong sebagai spesies yang berada di ambang kepunahan menurut organisasi konservasi internasional The International Union for Conservation of Nature (IUCN).
BKSDA Aceh mengimbau masyarakat ikut menjaga kelestarian satwa liar seperti gajah sumatera dengan tidak merusak hutan yang merupakan habitat satwa liar dan tidak memburu satwa liar.
"Kerusakan habitat gajah dapat menimbulkan konflik dengan manusia. Konflik ini bisa menimbulkan kerugian ekonomi dan korban jiwa bagi manusia maupun keberlangsungan hidup satwa dilindungi tersebut," demikian Agus Arianto.
Baca juga:
Anak gajah sumatera lahir di Suaka Margasatwa Padang Sugihan
Gajah sumatera di Bengkulu kian terdesak akibat penebangan liar
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021