Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyoroti banyaknya pasien yang menjalani isolasi mandiri dan tidak mengetahui secara rinci apa yang harus dilakukan, sehingga layanan telekomunikasi isolasi mandiri Jabar menjadi penting dan telah mendapatkan 25 ribu pesan masuk di hotline.banyak laporan terkait sulitnya menghubungi dokter dan puskesmas serta obat-obatan untuk pasien yang tidak mudah dicari.
"Masih perlunya dukungan dan edukasi bagi pasien COVID-19 untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan ketika menjalani isolasi mandiri dan mencegah klaster keluarga," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan inisiator Lapor COVID-19 Ahmad Arif dalam konferensi pers virtual dipantau dari Jakarta, Senin.
Menurut Ridwan, dia mendapatkan banyak laporan terkait sulitnya menghubungi dokter dan puskesmas serta obat-obatan untuk pasien yang tidak mudah dicari. Karena itu pemerintah provinsi Jawa Barat menginisiasi pengiriman obat gratis menggunakan aplikasi dan adanya layanan telekonsultasi.
"Kalau kita tidak rilis tujuh hari program inovatif ini berarti ada 25.000 orang isolasi mandiri di Jawa Barat yang kebingungan," ujar Ridwan Kamil.
Dalam kesempatan yang sama, inisiator Lapor COVID-19 Ahmad Arif menyebut masih perlunya edukasi apa yang harus dilakukan selama isolasi mandiri sebagai salah satu langkah mencegah adanya klaster keluarga dan mencegah kematian ketika menjalaninya.
"Pentingnya dukungan sosial ekonomi maupun medis karena banyak pasien isolasi mandiri tidak tahu apa yang harus mereka lakukan, termasuk juga bagaimana mencegah agar tidak menjadi klaster keluarga atau klaster lingkungan dan seterusnya," kata Ahmad Arif.
"Menjadi sangat penting edukasi bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri, ini titik lemah yang sampai sekarang kami melihat memang belum tergarap," tambah Ahmad, yang merupakan inisiator kanal laporan masyarakat Lapor COVID-19.
Untuk dapat melakukan itu, jelas Ahmad, diperlukan pendataan dan pemantauan yang kuat. Dibutuhkan juga peningkatan keterlibatan pemerintah hingga level yang terkecil untuk mendukung pasien isolasi mandiri.
Dia juga menyoroti perlunya isolasi terpusat yang dapat memanfaatkan sekolah atau gedung-gedung pemerintah dan memperkuat layanan konsultasi daring.
Baca juga: Saat pagebluk, bingung pilih obat hingga IGD dadakan di rumah isolasi
Baca juga: Ridwan Kamil sebut PPKM Darurat di Jabar belum memuaskan
Baca juga: Ridwan Kamil minta maaf terkait pungli pemakaman jenazah COVID-19
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021