Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan rencana investasi untuk Badan Layanan Umum (BLU) senilai Rp48,5 triliun pada semester II-2021 untuk pemulihan ekonomi dan peningkatan kualitas SDM.Investasi ini diberikan kepada BLU yang memang kami lihat berperan sangat penting
"Investasi ini diberikan kepada BLU yang memang kami lihat berperan sangat penting," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Banggar DPR RI, di Jakarta, Senin.
Ia merinci rencana investasi kepada BLU akan diberikan kepada Lembaga Manajemen Aset Nasional (LMAN) Rp8,9 triliun pada semester II untuk pendanaan pengadaan tanah Proyek Strategis Nasional (PSN). Sebanyak Rp3,3 triliun untuk dana tersebut berasal dari Saldo Anggaran Lebih (SAL).
Baca juga: Sri Mulyani perkirakan defisit APBN 2021 hanya Rp939,6 triliun
Sebelumnya, pembiayaan investasi telah diberikan kepada LMAN sebesar Rp5,6 triliun pada semester I-2021. Dengan demikian, total keseluruhan tahun, perkiraan pembiayaan untuk BLU ini bisa mencapai Rp14,4 triliun.
Untuk BLU Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), ia mengatakan, terdapat realisasi pembiayaan investasi sebesar Rp8 triliun pada semester I.
Pembiayaan itu untuk meningkatkan aksesibilitas Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) guna kepemilikan rumah melalui pembiayaan investasi dana bergulir Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Dengan demikian, total pembiayaan untuk BLU tersebut akan mencapai Rp16,6 triliun pada 2021, mengingat pemerintah akan menambah pembiayaan investasi Rp8,6 triliun pada semester II.
Baca juga: Sri Mulyani proyeksikan pendapatan negara 2021 capai Rp1.760,7 triliun
Rencana investasi juga akan diberikan untuk dana abadi perguruan tinggi Rp4 triliun, dana abadi penelitian Rp3 triliun, dana abadi kebudayaan Rp2 triliun dan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) Rp20 triliun.
Selain untuk BLU, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menjelaskan, terdapat kontribusi kepada Organisasi/LKI/Badan Usaha Internasional untuk mempertahankan dan memperkuat posisi Indonesia dalam hubungan internasional senilai Rp900 miliar.
Ia memastikan, rencana investasi kepada BLU dan Organisasi/LKI/Badan Usaha Internasional diberikan untuk keberlanjutan pembangunan, meski tetap dilakukan dengan kehati-hatian.
"Meski situasi sedang COVID-19, kita tidak mungkin tak membangun pondasi ekonomi ke depan," katanya.
Baca juga: Menkeu sebut pembiayaan investasi semester I capai Rp25,6 triliun
Baca juga: Sri Mulyani perkirakan pembiayaan utang 2021 turun 18,6 persen
Pewarta: Agatha Olivia Victoria/Satyagraha
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021