mengatakan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) untuk pembiayaan APBN 2021 mencapai Rp120,83 triliun selama semester I-2021.Komitmen kami sangat erat untuk berpartisipasi dalam pembiayaan APBN melalui pembelian SBN
"Komitmen kami sangat erat untuk berpartisipasi dalam pembiayaan APBN melalui pembelian SBN," kata Perry dalam Rapat Kerja bersama Banggar DPR RI, di Jakarta, Senin.
Ia memaparkan pembelian tersebut berasal dari pasar perdana sebesar Rp45,4 triliun melalui lelang utama dan Rp75,46 triliun melalui lelang tambahan atau green shoe option.
Selain itu, BI juga membeli SBN dari pasar sekunder sebesar Rp8,6 triliun dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah dan pasar SBN, sehingga total pembelian SBN bank sentral mencapai Rp129,45 triliun selama paruh pertama tahun ini.
Baca juga: BI naikkan batas maksimal tarik tunai via ATM jadi Rp20 juta
Sementara itu, Perry menuturkan, pembelian SBN untuk APBN 2020 mencapai Rp473,42 triliun, yang mencakup pembelian di pasar perdana (SKB I) sebesar Rp75,86 triliun dan pembelian SBN secara langsung dalam rangka berbagi beban atau burden sharing (SKB II) senilai Rp397,56 triliun.
Bank sentral juga membeli SBN dari pasar sekunder sebesar Rp166,2 triliun dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah dan pasar SBN. Dengan demikian total surat utang pemerintah yang dibeli BI mencapai Rp649,69 triliun pada 2020.
"Kami terus berkomitmen untuk bersinergi dan berkoordinasi erat dengan otoritas fiskal untuk bersama mendukung pemulihan ekonomi dan kesehatan, khususnya di tengah pandemi ini," katanya.
Baca juga: BI catat cadangan devisa akhir Juni naik, jadi 137,1 miliar dolar
Baca juga: BI optimis kredit bakal tumbuh 5-7 persen, meski ada PPKM Darurat
Pewarta: Agatha Olivia Victoria/Satyagraha
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021