Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi mengatakan kedatangan tambahan bahan baku vaksin Sinovac sebanyak 10 juta dosis akan menjaga pasokan produksi vaksin di dalam negeri.Kedatangan vaksin yang terus mengalir ini adalah bukti nyata keseriusan pemerintah untuk menjaga pasokan vaksin dan percepatan target kekebalan komunal
"Alhamdulillah, puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, siang ini kita menerima lagi sekitar 10 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac Biotech Ltd. Kedatangan tahap ke-21 ini menambah total vaksin yang sudah diterima Indonesia menjadi lebih dari 132 juta dosis vaksin," katanya dalam keterangan pers harian PPKM Darurat di Jakarta, Senin.
Dedy mengatakan, dengan tambahan bahan baku itu, maka total jumlah vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku mencapai sekitar 115,5 juta dosis dan 17,226 juta dosis jadi.
"Perlu dicatat bahwa akan terjadi penyusutan jumlah vaksin dari bentuk bahan baku karena proses produksi sampai menghasilkan vaksin jadi," katanya.
Baca juga: Indonesia menerima 10 juta dosis tambahan bahan baku vaksin Sinovac
Dedy menambahkan pemerintah juga akan mendapatkan tambahan kiriman vaksin AstraZeneca lewat kerja sama multilateral dalam minggu ini.
Tambahan pasokan vaksin juga akan datang melalui berbagai skema pada minggu-minggu yang akan datang.
"Kedatangan vaksin yang terus mengalir ini adalah bukti nyata keseriusan pemerintah untuk menjaga pasokan vaksin dan percepatan target kekebalan komunal atau herd immunity di negara kita," imbuhnya.
Pemerintah pun menargetkan penyuntikan dua juta dosis vaksin per hari pada Agustus 2021 untuk bisa mencapai herd immunity.
Baca juga: Realisasi belanja pengadaan vaksin COVID-19 capai Rp10,2 triliun
Baca juga: 70,4 juta vaksin gratis telah terdistribusi ke seluruh Indonesia
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021