TKO Summit 2021 fokus pada pengenalan utilitas token TKO, proyek token lokal pertama di Indonesia dengan utilitas Keuangan Terpusat (CeFi) dan Keuangan Terdesentralisasi (DeFi), yang salah satunya menggunakan fitur Non-Fungible Token (NFT).
"TKO Summit, merupakan wujud nyata Tokocrypto untuk lebih aktif dan agresif dalam menumbuhkan pemahaman lebih dalam tentang aset kripto dan blockchain, seiring dengan menguatkan posisi TKO Token, yang telah dirilis di launchpad pada akhir Maret 2021 dan berhasil menciptakan rekor baru dengan mengumpulkan 10,5 Juta BNB yang setara dengan 4,2 miliar dolar AS, ” kata Pang Xue Kai, CEO Tokocrypto dalam siaran pers, Selasa.
Industri aset kripto di Asia menyumbang sejumlah besar pengguna kripto, perusahaan, penambang, pedagang, dan banyak lagi. Peneliti cryptocurrency dan blockchain dari messari.io, Mira Christanto, menjelaskan bahwa Asia memiliki “sejarah diktator, depresiasi mata uang, dan capital control -- semuanya siap untuk disrupsi.”
Hal itu memungkinkan Asia menjadi pasar kripto yang paling aktif. Di Indonesia, popularitas aset kripto meningkat drastis dalam beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan pada Mei 2021 terdapat lebih dari 6 juta masyarakat Indonesia yang menjadi investor aset kripto. Volume transaksi aset kripto meningkat drastis, pada akhir 2020 tercatat nilai sebesar Rp64,9 triliun kemudian pada akhir April 2021 nilai transaksi mencapai Rp327 triliun.
TKO Summit 2021 juga akan memperkenalkan dan mengulas lebih dalam tentang berbagai proyek inisiasi utilitas TKO seperti proyek inkubator dan crypto hub yang akan dibangun di beberapa wilayah di Indonesia.
Info seputar TKO Summit 2021 dapat dilihat di laman resmi Indonesia Blockchain Week.
Baca juga: Tokocrypto hadirkan program "Lock TKO Token"
Baca juga: Tokocrypto gandeng GoPay permudah masyarakat investasi di aset kripto
Baca juga: Tokocrypto bermitra dengan ICH tingkatkan keamanan aset kripto
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021