Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengajak semua generasi muda, terutama pelajar Indonesia di Inggris, untuk menaikkan level Indonesia di kancah global dengan terus mengembangkan kemampuan diri dalam riset dan inovasi.Bahkan jika kalian tidak berencana kembali ke Indonesia, buatlah penelitian-penelitian yang berguna bagi negara kita. Indonesia butuh bantuan kalian.
“Di manapun kalian berada, tidak masalah, selama kalian tetap berkontribusi untuk negara. Bahkan jika kalian tidak berencana kembali ke Indonesia, buatlah penelitian-penelitian yang berguna bagi negara kita. Indonesia butuh bantuan kalian," kata Nadiem dalam acara Indonesian Scholars International Convention (ISIC) ke 20 (the 20th ISIC) yang diselenggarakan Perhimpunan Pelajar Indonesia United Kingdom (PPI UK) pada 9-10 Juli di London.
Acara bertajuk “Indonesia Levelling Up: Enhancing Indonesia's Crisis Resilience” itu digelar sebagai wadah bagi para pemangku kepentingan, khususnya para pelajar Indonesia di luar negeri, dan untuk menyatukan berbagai ide dan upaya untuk meningkatkan ketahanan Indonesia terhadap berbagai krisis multidimensi.
Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung lebih dari setahun telah menjadi game changer yang menentukan masa depan Indonesia. Untuk itu, Nadiem menilai Indonesia harus naik kelas melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan riset dan inovasi, serta pembangunan ekonomi yang bersifat inklusif dan terdistribusi secara adil.
Melalui diskusi tersebut, Nadiem menekankan pentingnya upaya yang bisa dilakukan oleh generasi muda untuk menaikkan level Indonesia lewat penguatan sumber daya manusia. Tujuannya adalah agar Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi dan keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle income trap), sehingga tercipta kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
Hal senada juga disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Inggris, merangkap Irlandia dan IMO, Desra Percaya, pada kesempatan yang sama. Desra menekankan perlunya upaya bersama untuk membalikkan keadaan Indonesia yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.
"Bank Dunia baru saja merilis terkait turunnya status Indonesia dari negara dengan pendapatan menengah atas kembali pada pendapatan menengah bawah. Kita perlu membalikkan keadaan ini dengan cara mengatasi pandemi COVID-19. Selain itu, kita harus pastikan bahwa tidak ada satu pun yang tertinggal di belakang," katanya.
Sementara itu, ketua penyelenggara the 20th ISIC, Antonius Prasetya, menggarisbawahi pentingnya penanganan pandemi COVID-19 dengan memindahkan pertanyaan dari "bagaimana jika" menjadi "apa yang harus kita lakukan".
Dia berharap acara ISIC tersebut dapat menjadi momentum dan optimisme bagi mahasiswa Indonesia di luar negeri bahwa suatu hari Indonesia dapat menjadi negara berpendapatan tinggi dengan fondasi ketahanan yang kuat.
“Kami mengumpulkan 211 tulisan dari pelajar Indonesia di seluruh dunia tentang bagaimana kita bisa keluar dari krisis pandemi ini. Terpilih 8 gagasan yang kami sampaikan kepada pemerintah," demikian kata Antonius, yang juga mahasiswa program master di University College London.
Pewarta: Katriana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021