Kepolisian London mengatakan pada Selasa bahwa mereka telah menyita lagi uang kripto senilai 180 juta pound, tanpa memberikan detil jenisnya, kurang dari tiga pekan usai menyita 114 juta pound pada 24 Juni lalu sebagai bagian dari investigasi pencucian uang.
"Meski uang tunai masih mendominasi di dunia kriminal, ketika platform digital makin berkembang kami melihat makin banyak pelaku kriminal terorganisir yang menggunakan mata uang kripto untuk mencuci uang kotor mereka,” kata Deputi Asisten Kepolisian Metropolitan London, Komisaris Graham McNulty.
Baca juga: Bitcoin jatuh lebih jauh, China perketat tindakan keras atas kripto
Seorang perempuan berusia 39 tahun telah ditangkap atas dugaan pencucian uang setelah penemuan barang bukti pertama dan telah diwawancarai secara hati-hati terkait penemuan sebesar 180 juta poundsterling itu.
“Penyitaan hari ini adalah titik penting dari investigasi ini, yang akan terus berlanjut selama beberapa bulan ke depan saat kami terus mengejar mereka yang dicurigai sebagai otak dari tindak pencucian uang ini,” kata Detektif Polisi Joe Ryan.
Karena sifat uang kripto yang anonim, mudah dan berskala global, beberapa kelompok kriminal terbesar di dunia telah menggunakannya sebagai cara untuk mencuci uang dan tetap selangkah lebih maju daripada polisi, petugas pajak, dan pasukan keamanan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Yenny Wahid memprakarsai pembahasan halal atau haram uang kripto
Baca juga: Mendag: Transaksi aset kripto RI melonjak capai Rp370 triliun
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021