Sebanyak 30 badan eksekutif mahasiswa (BEM) gabungan dari tujuh aliansi berkolaborasi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyelenggarakan vaksinasi massal dengan target 1.566 mahasiswa mendapatkan vaksin COVID-19.Mahasiswa berperan dalam mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait protokol kesehatan dan vaksinasi
Kegiatan vaksinasi untuk mahasiswa dipusatkan di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu, ditinjau langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto mewakili Kapolri menyampaikan apresiasi atas kepedulian mahasiswa mendukung gerakan vaksinasi nasional dalam rangka mencapai kekebalan komunal masyarakat (herd immunity) sebagai salah satu upaya menekan penyebaran penularan COVID-19.
"Saya berharap, ke depannya sinergitas ini dapat terjalin lebih baik lagi dan dijadikan percontohan untuk adik-adik mahasiswa yang ada di daerah secara berkelanjutan. Dengan demikian target pemerintah satu juta vaksin, bahkan dua juta per hari dapat tercapai guna mewujudkan kekebalan kelompok (herd immunity)," kata Agus.
Kegiatan vaksinasi massal TNI-Polri berkolaborasi dengan BEM dan kampus se-wilayah Jabodetabek ini menggunakan vaksin Sinovac sebanyak 1.600 dosis, bantuan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Agus menyebutkan, kontribusi mahasiswa dalam gerakan vaksinasi nasional sebagai wujud keprihatinan mahasiswa terhadap kondisi bangsa saat ini di tengah pandemi COVID-19 yang cenderung meningkat angka kasusnya.
Menurut Agus, mahasiswa sebagai 'iron stock' merupakan generasi penerus bangsa yang memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan ('agent of change').
Dua tahun pandemi COVID-19 menerjang Tanah Air, kata Agus, dampaknya tidak hanya berpengaruh kepada aspek kesehatan, namun juga menyentuh segala aspek kehidupan terutama ekonomi.
"Pemerintah sudah mengambil berbagai langkah strategis untuk melakukan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional, dimana dalam penerapannya membutuhkan koordinasi, kolaborasi dan komunikasi serta kerja sama semua pihak, baik pemerintah, media, komunitas, bisnis dan akademisi," kata Agus.
Agus juga mengajak mahasiswa untuk tidak ragu dengan vaksin yang telah disiapkan oleh Pemerintah, serta berharap mahasiswa berperan dalam mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait protokol kesehatan dan vaksinasi.
"Para mahasiswa menjadi bagian penting untuk membantu upaya pemerintah tersebut, di antaranya melakukan sosialisasi dan edukasi terkait protokol kesehatan COVID-19, program vaksinasi nasional, berpartisipasi dalam pelaksanaan PPKM Darurat maupun skala mikro di wilayahnya masing-masing dan program pemerintah lainnya," kata Agus.
Dalam kesempatan tersebut, Agus juga mengingatkan kepada seluruh mahasiswa yang sudah divaksin tetap menjalankan protokol kesehatan dengan memakai masker dua lapis, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
"Marilah kita bahu-membahu bersama Pemerintah dan Polri untuk segera mengatasi wabah COVID-19 dengan berperan aktif mendukung program vaksinasi ini. Karena negara tidak bisa bekerja sendiri, perlu dukungan masyarakat khususnya dalam hal ini para kaum muda dan mahasiswa sekalian," ujar Agus.
Adapun 30 BEM gabungan dan aliansi mahasiswa yang terlibat dalam gerakan vaksinasi nasional ini, yakni BEM Nusantara (Bemnus), BEM Seluruh Indonesia (Bemsi), BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia (PTMI), BEM Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), BEM Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI), Perhimpunan Mahasiswa Informatika dan Nasional (Permikomnas), dan Aliansi Mahasiswa dan Aktivis Nasional Indonesia (Aman Indonesia).
Baca juga: Unhas persiapkan vaksinasi bagi 20 ribu mahasiswa dan alumni
Baca juga: Mahasiswa Indonesia ikut teliti vaksin COVID-19 di Oxford Inggris
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021