Pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur memberangkatkan puluhan ambulans "Vaksinasi Presisi Door to Door" di Mapolda setempat, di Surabaya, Rabu, untuk mempercepat program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah.Mekanismenya, tim akan datang mencari masyarakat dan keluarga yang belum mendapatkan vaksin. Masyarakat hanya perlu menunjukkan kartu keluarga (KK) dan KTP untuk pendataan, lalu langsung divaksin
"Program ini dilaksanakan bersama oleh tiga pilar yakni Pemprov Jatim, TNI dan Polri. Ada 29 kendaraan ambulans yang masing-masingnya berisi empat personel tenaga kesehatan," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta bersama Plh Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Heru Tjahjono dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto.
Ia mengemukakan adapun sasaran program tersebut adalah masyarakat yang belum tersentuh program vaksinasi, terutama di kawasan pinggiran.
"Mekanismenya, tim akan datang mencari masyarakat dan keluarga yang belum mendapatkan vaksin. Masyarakat hanya perlu menunjukkan kartu keluarga (KK) dan KTP untuk pendataan, lalu langsung divaksin," katanya.
Untuk setiap tim dengan satu kendaraan ambulans, katanya, ditargetkan dapat menyuntikkan 50 hingga 100 vaksin ke masyarakat, dan berlangsung hingga stok vaksin habis.
Ia juga merinci sebanyak 29 kendaraan ambulans vaksinasi door to door terdiri atas 10 unit ambulans Polri, empat unit dari TNI, lima unit dari Dinkes Jatim dan 10 unit dari Dinkes Surabaya.
Setiap ambulans, kata dia, diisi empat petugas tenaga kesehatan yang terdiri dari vaksinator, petugas skrining, petugas admin p-care dan sopir dengan membawa kelengkapan berupa cool box vaksin dan emergency kit untuk kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI).
"Untuk masyarakat ayo segera daftar dan laksanakan vaksinasi. Ini merupakan bagian dari program vaksin besar. Sudah ada vaksinator yang ada di semua daerah, baik di desa, puskesmas maupun gerai-gerai vaksin yang dimiliki Pemprov, TNI maupun Polri," katanya.
Vaksinasi, lanjut dia, merupakan upaya pemerintah dalam menangani COVID-19 yang ibaratnya peluru berdesingan liar tidak mengenal tempat, latar belakang dan usia.
"Siapa saja bisa tertembak jika masyarakat tidak melindungi dengan perisai disiplin patuh protokol kesehatan '5M' dan vaksinasi. Tentunya kita kalau tidak disiplin akan bisa terkena. Ayo vaksin biar kita kuat dan sehat selalu," demikian mantan Kapolda Kalimantan Selatan itu.
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021