"Dua peringatan diberikan kepada kami selama Kejuaraan itu dari industri taruhan yang menunjukkan kemungkinan pola taruhan tidak bisa," kata juru bicara ITIA kepada Reuters.
"Kami tidak bisa mengungkapkan lebih jauh karena saat ini kedua laga itu sedang diselidiki."
ITIA mengatakan setiap peringatan yang dilaporkan ke badan tersebut akan "direkam, dinilai dan ditindaklanjuti sebagai indikator bahwa hal yang tak pantas mungkin telah terjadi".
"Penting untuk dicatat bahwa peringatan itu sendiri bukanlah bukti adanya pengaturan hasil pertandingan. Jika analisis peringatan pertandingan menunjukkan ada aktivitas korupsi, ITIA melakukan penyelidikan penuh dan rahasia," tambah ITIA.
Baca juga: Djokovic juarai Wimbledon 2021, catatkan gelar Grand Slam ke-20
Baca juga: Barty juarai Wimbledon 2021 setelah tundukan Pliskova
ITIA didirikan Januari lalu oleh badan-badan pengelola tenis (ATP, WTA, ITF dan Dewan Grand Slam) sebagai badan yang sepenuhnya independen demi menjaga integritas tenis profesional di seluruh dunia.
Badan ini sebelumnya dikenal sebagai Unit Integritas Tenis (TIU) yang menyelidiki korupsi dan pengaturan hasil pertandingan.
All England Lawn Tennis & Croquet Club (AELTC) mengatakan "integritas olahraga" ini adalah yang paling penting dalam Wimbledon.
"Kami terus berinvestasi dalam langkah-langkah tambahan guna mendukung operasi integritas di lapangan selama Kejuaraan itu," sambung AELTC seperti dikutip Reuters.
Baca juga: Finalis Wimbledon Pliskova naik ke peringkat lima WTA Finals "race"
Baca juga: Berrettini yakin suatu saat ia angkat trofi juara Wimbledon
Baca juga: Petenis Taiwan sabet gelar ganda Wimbledon untuk ketiga kalinya
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021