• Beranda
  • Berita
  • Dubes RI ajak pemuda masuki pasar global lewat studi di Norwegia

Dubes RI ajak pemuda masuki pasar global lewat studi di Norwegia

14 Juli 2021 19:34 WIB
Dubes RI ajak pemuda masuki pasar global lewat studi di Norwegia
Tangkapan layar- Duta Besar Republik Indonesia untuk Norwegia merangkap Islandia Todung Mulya Lubis berbicara dalam webinar daring bertema "Studi di Norwegia, why not?", Jakarta, Rabu (14/7/2021). (ANTARA/Katriana)
Duta Besar Republik Indonesia untuk Norwegia merangkap Islandia Todung Mulya Lubis mengajak para generasi muda untuk meraih peluang emas memasuki pasar global dengan menjalani pendidikan di Norwegia.

"Saya mengatakan ini bagus karena kualitas pendidikan di Norwegia itu sangat bagus. Bisa dikatakan one of the best di Eropa dan juga masuk dalam tingkat global," kata Todung dalam webinar daring bertema "Studi di Norwegia, why not?", Rabu.

Ia mengatakan banyak di antara masyarakat Indonesia berpendapat bahwa menempuh pendidikan tinggi di Amerika, Inggris, Belanda, Australia, atau Jepang jauh lebih bagus dibandingkan belajar di Norwegia.

"Jadi persepsi ini ada pada banyak pihak, yang menganggap bahwa di sana lebih banyak, lebih murah dan lebih mudah. Padahal, (pendidikan) di sini (Norwegia) juga sangat bagus, juga tidak mahal dan tidak sulit," katanya.

Ia menilai bahwa menempuh pendidikan tinggi di Norwegia merupakan kesempatan emas untuk bisa memasuki pasar global, baik dari dunia akademik, dunia profesional ataupun dunia bisnis.

Dengan menempuh pendidikan tinggi di Norwegia, kata Todung, mahasiswa Indonesia memiliki banyak pilihan studi keilmuan yang sangat unggul di masing-masing bidang dan kelak memiliki peluang yang sangat strategis untuk diterapkan di Indonesia.

Ia mencontohkan studi di bidang minyak dan gas atau budidaya perairan yang memiliki peluang sangat menjanjikan untuk dikembangkan di Indonesia.

"Ketika perusahaan di sini ingin datang ke Indonesia untuk melakukan deep sea mining, kita tidak siap dalam banyak hal. Padahal, deposit minyak kita di laut dalam besar sekali," katanya.

"Kemudian, kita juga memiliki wilayah lautan 71 persen, tetapi kemampuan kita untuk mendayagunakan hasil-hasil laut kita itu sangat minimal. Kalau kita memiliki teknologi aquaculture yang bagus, mungkin kita akan jadi negara yang paling kaya dalam mendayagunakan kekayaan laut ini," kata dia lebih lanjut.

Untuk itu, Todung menekankan bahwa belajar di Norwegia merupakan peluang yang sangat bagus karena para alumni bisa mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh untuk membangun Indonesia lebih baik lagi di masa depan.

Selain studi di bidang minyak dan gas atau budidaya perairan, pilihan studi lain yang juga unggulan dari sistem pendidikan tinggi di Norwegia adalah studi ilmu politik, studi HAM, digitalisasi, dan industri kesehatan.

Dengan pilihan bidang studi yang strategis dan bervariasi, ia percaya masyarakat Indonesia yang menempuh pendidikan tinggi di Norwegia akan memiliki kualitas SDM yang sangat baik dan kelak bisa memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kemajuan di Tanah Air.


Baca juga: Norwegia siap perkuat kerja sama energi terbarukan dengan Indonesia

Baca juga: Indonesia-Norwegia tingkatkan kapasitas tenaga profesional energi air

Baca juga: Peminat kursus bahasa Indonesia di Norwegia tembus 100 peserta


 

Indonesia-Norwegia sepakati kerja sama pendidikan

Pewarta: Katriana
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021