“Bank Aceh harus berani memberikan kredit pengembangan usaha masyarakat, jangan hanya berani mengandalkan kredit konsumtif untuk ASN (Aparatur Sipil Negara),” kata Ramli MS di Banda Aceh, Rabu.
Selama ini, kata Ramli MS, manajemen Bank Aceh Syariah terkesan manja dalam melakukan penyaluran kredit ke masyarakat dan hanya memprioritaskan ASN, sebagai sumber pemberian kredit konsumtif.
Sedangkan untuk sektor usaha ekonomi masyarakat, kata dia, sangat jarang dilakukan sehingga terkesan bank milik pemerintah daerah tersebut manja, dan tidak mau ambil risiko dalam mengelola keuangan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
Berdasarkan informasi yang ia terima selama ini dari kalangan pelaku usaha di Aceh Barat, kebanyakan pengusaha di daerah itu kerap mendapatkan bantuan kredit dari bank konvensional yang berasal dari Sumatera Utara untuk meningkatkan pengembangan usaha.
Sedangkan dari Bank Aceh Syariah, kata dia, justru sangat jarang dan hal ini patut dipertanyakan oleh para pemegang saham dalam hal ini setiap kepala daerah di Aceh.
“Majunya suatu daerah apabila Bank Aceh berani memberi kredit usaha ke masyarakat. Sebaliknya, mundurnya suatu daerah apabila bank ini tidak berani menyalurkan kredit ke masyarakat,” kata Ramli MS menegaskan.
Melalui RUPSLB PT Bank Aceh Syariah, ia meminta agar Gubernur Aceh bersama seluruh kepala daerah di Aceh agar mendesak manajemen bank daerah tersebut agar melakukan berbagai inovasi dalam mengelola keuangan, sehingga diharapkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Aceh ke depan semakin lebih baik, maju dan berkembang.
Baca juga: Migrasi layanan BSI mampu tingkatkan ekonomi di Aceh
Baca juga: Anggota DPRA minta bank syariah di Aceh sediakan layanan setor tunai
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021