Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan komitmennya untuk memperkuat pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan perdagangan dan investasi dengan Amerika Serikat.Neraca perdagangan Indonesia terhadap Amerika Serikat mengalami surplus sebesar 10,04 miliar dolar AS sepanjang tahun 2020
Peningkatan investasi di berbagai sektor dan kebutuhan vaksin nasional menjadi pembahasan serius selama kunjungan kerja ke negeri Paman Sam.
“Kunjungan kerja ke Amerika Serikat ini merupakan langkah percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan perdagangan dan investasi," kata Muhammad Luthfi dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Rabu.
Kunjungan kerja itu dilakukan bersama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia selama sembilan hari terhitung sejak 9-18 Juli 2021.
Amerika Serikat, kata Mendag Lutfi, merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia dengan total perdagangan kedua negara mencapai 27,2 miliar dolar AS pada 2020.
Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 18,62 miliar dolar AS. Sedangkan impor Indonesia dari Amerika Serikat sebesar 8,58 miliar dolar AS.
Neraca perdagangan Indonesia terhadap Amerika Serikat mengalami surplus sebesar 10,04 miliar dolar AS sepanjang tahun 2020.
Kegiatan hari pertama, Minggu (11/7), mereka langsung mengadakan pertemuan dengan pejabat perwakilan Indonesia di negara tersebut.
Pertemuan itu membahas peran ekonomi digital terhadap perekonomian nasional dan potensi sektor ekonomi digital di Indonesia.
Menteri Luthfi juga mendorong para pejabat perwakilan Indonesia di Amerika Serikat untuk menggali potensi ekonomi digital Tanah Air di negara tersebut.
"Kontribusi ekonomi digital Indonesia masih relatif kecil terhadap ekonomi nasional. Namun, saat ini pertumbuhan ekonomi digital telah berkembang sangat pesat," papar Lutfi.
Lebih lanjut dia mengungkapkan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia berpotensi meningkat hingga delapan kali lipat pada 2030.
Pada hari berikutnya, Senin (12/7), kedua menteri itu bersama CEO Indonesia Investment Authority Ridha Wirakusumah mengadakan pertemuan dengan COO US International Development Finance Corporation David Marchick.
Mereka membahas sovereign wealth fund dan potensi peningkatan investasi di berbagai sektor di Indonesia, antara lain sektor teknologi; gender dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); serta perubahan iklim dan vaksin COVID-19.
Selanjutnya, Menteri Lutfi juga mengadakan pertemuan dengan CEO US-Asean Business Council Alex Feldman.
Pertemuan itu membahas berbagai isu perdagangan dan investasi, tren perdagangan global, dan penanganan pandemi COVID-19. Dari hasil pertemuan itu, mereka sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi Indonesia - Amerika Serikat ke level berikutnya.
Mengakhiri agenda kunjungan kerja hari kedua, Menteri Lutfi bersama CEO Indonesia Investment Authority melaksanakan pertemuan dengan Managing Director International Finance Corporation Makhtar Diop.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Lutfi menyampaikan komitmennya untuk mempercepat pencapaian target netral karbon melalui industri yang ramah lingkungan.
Selain itu, pertemuan juga membahas kerja sama pengembangan industri logam ramah lingkungan dan kerja sama dalam penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia.
“Indonesia saat ini tengah bertransformasi dari negara penghasil barang mentah menjadi negara penghasil barang bernilai tambah dan berteknologi tinggi. Untuk itu, pemerintah akan terus mendorong pengembangan industri yang ramah lingkungan di Indonesia terutama di industri logam,” ujar Lutfi.
Baca juga: Mendag AS desak untuk cabut pembatasan ketat perjalanan ke negaranya
Baca juga: Mendag: Ekonomi digital Indonesia berpotensi terus tumbuh
Baca juga: Mendag: Ekonomi digital Indonesia berpotensi terus tumbuh
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021