Dilansir Reuters, Jumat, Komisi Sekuritas dan Bursa AS sudah meminta pembuat truk listrik itu melampirkan dokumen dan informasi terkait merger dan prapemesanan mobil-mobil mereka.
Pada Maret 2021, saham Lordstown anjlok setelah perusahaan riset Hindenburg Research mengumumkan Lordstown diduga menipu konsumen dan investornya terkait klaim pemesanan mobil senilai 1,4 miliar dolar AS.
Penyelidikan internal terhadap tuduhan Hindenburg itu menemukan fakta bahwa Lordstown melebih-lebihkan angka prapemesanan untuk truk listrik demi menarik investor.
Kepala eksekutif dan kepala keuangan perusahaan Lordstown mengundurkan diri setelah kejadian itu mengemuka.
Pada Juni, Lordstown mengatakan tidak memiliki cukup uang untuk mempertahankan bisnis hingga tahun depan.
Baca juga: Produksi truk listrik Lordstown Motors yang tak sesuai harapan
Baca juga: Lordstown Motors dan Hydra Design Labs bangun truk listrik bersama
Baca juga: Chevrolet Cruze tutup produksi di pabrik Lordstown
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021