• Beranda
  • Berita
  • RS darurat di Donohudan mampu tampung 456 pasien

RS darurat di Donohudan mampu tampung 456 pasien

16 Juli 2021 12:41 WIB
RS darurat di Donohudan mampu tampung 456 pasien
Kunjungan rombongan Kementerian Kesehatan dan Kementerian PUPR di Asrama Haji Donohudan, Kamis (15/7/2021). ANTARA/Aris Wasita

kalau ada yang lebih parah kan harus diserahkan ke Solo lagi

Rumah Sakit (RS) darurat di Asrama Haji Donohudan (AHD) Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah yang saat ini sedang disiapkan oleh pemerintah diperkirakan mampu menampung sebanyak 456 pasien COVID-19.

"Besok pagi sudah mulai disiapkan oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian PUPR," kata Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di Solo, Jumat.

Ia mengatakan nantinya ruangan untuk pasien akan ditempatkan di lantai dua, sedangkan di lantai satu akan digunakan untuk ruang "high care unit" (HCU) dengan kapasitas delapan pasien. Meski demikian, dikatakannya, nantinya di RS darurat tersebut tidak disediakan "intensive care unit" (ICU) sehingga untuk pasien bergejala berat akan tetap dibawa ke RS rujukan.

"Nanti kalau ada yang lebih parah kan harus dikirim ke Solo lagi," katanya.

Baca juga: BPSDMD Jateng-Asrama Haji Donohudan disiapkan jadi RS darurat COVID-19

Baca juga: Pasien COVID-19 jalani isolasi di Donohudan Boyolali 626 orang


Sebelumnya, tepatnya pada Kamis (15/7) rombongan dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian PUPR meninjau AHD untuk kesiapan RS darurat tersebut. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Abdul Kadir mengatakan kunjungan tersebut untuk melihat kemungkinan pembangunan RS darurat COVID-19.

"Ini untuk menampung masyarakat Soloraya bilamana nantinya ada yang menderita COVID-19 dengan status berat, sedang, dan OTG (orang tanpa gejala) kami bisa menyiapkan rumah sakitnya. Kami dibantu oleh Kementerian PUPR," katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR RI Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan ada sarana dan prasarana yang harus disiapkan, di antaranya alat kesehatan dan operasionalisasinya.

"Persiapan ini dilakukan karena yang akan digunakan adalah Gedung Madinah jadi harus dipindahkan dulu, hari Sabtu atau Minggu akan dimulai untuk menjadi rumah sakit (tipe) sedang," katanya.

Ia berharap rumah sakit tersebut bisa untuk menjembatani kebutuhan pasien COVID-19, salah satunya kebutuhan oksigen. Nantinya akan ada 456 'bed' (tempat tidur), tambah 8 HCU, jadi untuk sedang. Sedangkan konsepnya ICU untuk tetap ke RS rujukan," katanya.

Baca juga: RSD Asrama Haji Donoyudan ditargetkan segera beroperasi bagi OTG

Baca juga: DPR sambut baik alih fungsi fasilitas Kemhan jadi RS darurat

 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021