Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa optimistis ekonomi domestik masih bisa tumbuh positif meski kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan pemerintah akan memengaruhi laju perekonomian nasional.Diprediksi pada Juli-Agustus akan tumbuh positif, tapi dengan adanya PPKM kemungkinan akan terkendala pertumbuhannya...
"Dengan adanya PPKM selama waktu yang ditentukan, kita masih bisa tumbuh positif sekitar 3,8 persen, dikarenakan uang yang awalnya masih berupa obligasi pemerintah dan juga yang ada di Bank Indonesia, saat ini berkat berbagai kebijakan Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK telah berada di sistem perekonomian. Jadi pada saat PPKM nanti dibuka kembali, diharapkan ekonomi bisa tumbuh lebih cepat dibanding prediksi semula," kata Purbaya dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Terkait dengan meningkatnya kasus COVID-19 yang terjadi akhir-akhir ini dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan kredit, Purbaya mengatakan bahwa pertumbuhan kredit cukup membaik, seperti pada Mei tahun ini yang masih kontraksi 1,23 persen (yoy) dari yang sebelumnya terkontraksi 2,28 persen (yoy).
"Diprediksi pada Juli-Agustus akan tumbuh positif, tapi dengan adanya PPKM kemungkinan akan terkendala pertumbuhannya. Tapi kami masih percaya dengan cukupnya uang yang berada di sistem perekonomian, jika PPKM kembali dibuka, kredit juga bisa tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan," ujar Purbaya.
Menurut Purbaya, saat ini pertumbuhan kredit yang masih 3,8 persen masih bisa tumbuh ke empat persen, bahkan bisa lebih karena kebijakan fiskal dan moneter juga lebih baik dibandingkan tahun lalu atau bulan sebelumnya.
Ia menjelaskan menjelaskan adanya potensi risiko kontraksi ekonomi pada triwulan III dan IV 2021, namun potensinya relatif kecil karena kebijakan moneter dan fiskal.
"Potensi untuk mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif tahunan kemungkinan relatif kecil. Dan kami lihat kebijakan fiskal dan moneter cukup ekspansif, perbaikan di triwulan II juga akan memberikan kita pondasi untuk tumbuh lebih cepat ketika nanti PPKM kembali dibuka," kata Purbaya.
Purbaya menambahkan, upaya yang harus dilaksanakan agar ekonomi benar-benar tidak mengalami kontraksi, antara lain ialah percepatan pelaksanaan vaksinasi sehingga PPKM bisa kembali dibuka, dan tentunya disiplin dari masyarakat, di antaranya dengan terus mematuhi protokol kesehatan.
Purbaya juga menjelaskan mengenai kondisi likuiditas di perbankan dan permintaan kredit perbankan saat ini. Berdasarkan data, kondisi likuiditas di industri perbankan relatif longgar sebagaimana dilihat dari rasio LDR yang per Mei 2021 berada pada level 80,66 persen.
Lebih lanjut, terkait berbagai kebijakan pemerintah untuk mendukung daya tahan perbankan nasional dalam menghadapi situasi seperti saat ini, ia kembali menekankan bahwa berbagai kebijakan KSSK ditujukan demi menjaga daya tahan perbankan nasional.
"Daya tahan perbankan relatif masih baik dan kami dari KSSK akan terus memonitor perkembangannya dari waktu ke waktu dan akan mengambil kebijakan yang diperlukan tergantung dari situasi dan kondisinya," ujar Purbaya.
Baca juga: Menko Airlangga: Kemajuan Iptek pengaruhi pertumbuhan ekonomi
Baca juga: Gubernur BI turunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 jadi 3,8 persen
Baca juga: Kemenkeu perkirakan PPKM Darurat tahan laju ekonomi kuartal III
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021