• Beranda
  • Berita
  • Kemenkes dorong kolaborasi perluas vaksinasi di daerah 3T

Kemenkes dorong kolaborasi perluas vaksinasi di daerah 3T

16 Juli 2021 16:57 WIB
Kemenkes dorong kolaborasi perluas vaksinasi di daerah 3T
Tangkapan layar Jubir Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam diskusi virtual, dipantau dari Jakarta, Jumat (16/7/2021) (ANTARA/Prisca Triferna)

di sisi lain harus ada teman-teman pihak swasta apalagi di daerah 3T

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendorong adanya kolaborasi berbagai pihak untuk memperbanyak sosialisasi dan melakukan vaksinasi COVID-19 di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

"Di sisi lain kita perluas sentra vaksinasinya, pos vaksinasinya ditambah tapi di sisi lain harus ada teman-teman pihak swasta apalagi di daerah 3T," ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam diskusi virtual untuk mempercepat vaksinasi di wilayah 3T, dipantau dari Jakarta, Jumat.

Baca juga: Pemerintah menambah tempat tidur perawatan pasien COVID-19 di Jawa

Menurut Nadia, hal itu diperlukan agar daerah-daerah 3T mendapatkan informasi yang mumpuni terkait vaksinasi COVID-19 yang tengah dilakukan di Indonesia saat ini. Sosialisasi diperlukan agar masyarakat di daerah 3T dapat mengetahui dengan benar manfaat yang didapatkan dari melakukan vaksinasi COVID-19.

Peran sosialisasi dan kolaborasi itu juga diperlukan mengingat beberapa daerah 3T belum memiliki infrastruktur memadai untuk mendapatkan informasi terkait vaksin, seperti adanya kesulitan dengan akses internet serta transportasi untuk mencapai wilayah-wilayah tersebut.

Baca juga: Kemenkes: Pneumonia masih jadi pembunuh pertama pada anak

Baca juga: Kemenkes: 79 jenis alat kesehatan lokal bisa gantikan produk impor


Selain itu, juga mendorong adanya kolaborasi untuk melakukan vaksinasi terutama di daerah masyarakat adat yang memiliki tata cara khusus untuk memasukinya untuk melakukan vaksinasi.

Kolaborasi itu dapat dilakukan baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun organisasi atau komunitas yang berada di akar rumput.

"Secara nasional kebijakannya memang kita fokus kepada 50 persen di Jawa dan Bali tapi bukan berarti nanti ini untuk kasus-kasus tertentu tidak mungkin kita laksanakan. Sangat mungkin untuk kita laksanakan dalam jangka waktu dekat," tegas Nadia.

Baca juga: Kemenkes sebut testing COVID-19 di daerah masih perlu dipercepat

Baca juga: Kemenkes tunggu petunjuk teknis Vaksinasi Gotong Royong


#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021