Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Yusron Hadi mengatakan jumlah desa di wilayah itu yang sudah mendaftar dalam lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebanyak 74 desa.Desa wisata itu Sade untuk kategori budaya, Bilebante Lombok Tengah, dan Kawinda To'i di Bima masuk kategori alam
"Ke 74 desa wisata ini terdiri dari 34 desa wisata rintisan, 36 desa wisata berkembang, dan 4 desa wisata maju," ujarnya di Mataram, Jumat.
Terbanyak, kata dia, dari Kabupaten Lombok Tengah dengan 19 desa, selanjutnya Kabupaten Bima 18 desa, Lombok Timur 12 desa, Lombok Barat 9 desa, Sumbawa 6 desa, Lombok Utara 3 desa, Sumbawa Barat 2 desa. Sedangkan Kota Bima dan Kabupaten Dompu masing-masing diwakili satu desa.
"Jumlah desa yang mendaftar kemungkinan masih bisa saja bertambah, karena pendaftaran akan berakhir hari ini Jumat (16/7) pukul 23.00 WIB," kata Yusron.
Yusron menjelaskan untuk kategori lomba terdiri dari tujuh yakni CHSE, desa digital, souvenir (kuliner, fesyen, kriya), daya tarik wisata (alam, budaya, buatan), konten kreatif, homestay, dan toilet.
Baca juga: Sandiaga Uno: desa wisata simbol kebangkitan ekonomi Indonesia
"Desa wisata itu Sade untuk kategori budaya, Bilebante Lombok Tengah, dan Kawinda To'i di Bima masuk kategori alam," ujar Yusron.
Ia mengatakan Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 merupakan lomba dari Kemenparekraf yang ditujukan bagi seluruh desa wisata di Indonesia.
"Dalam masa pandemi ketika event belum bisa digelar, wisatawan mancanegara belum bisa datang maka penguatan potensi wisata lokal seperti desa wisata adalah pilihan," imbuhnya.
Oleh karena itu, menurut Yusron, desa wisata menjadi penyangga destinasi-destinasi utama di sejumlah zona hijau yang tersebar di NTB, seperti Mandalika, Sembalun, Tiga Gili, Pulau Moyo, dan Tambora.
Baca juga: Sandiaga Uno sebut ADWI 2021 bisa dorong pertumbuhan ekonomi
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021