semua dikoordinasi oleh pusat
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa pengkonversian Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, menjadi rumah sakit darurat untuk penanganan pasien COVID-19 membutuhkan waktu dua pekan.
"Mulai besok secara teknis sudah akan dikerjakan oleh Kementerian PUPR, waktunya dua minggu. Kalau dua minggu itu bisa maka rumah sakit darurat sudah bisa berjalan," katanya usai mendampingi kunjungan kerja Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Sabtu.
Ganjar mengungkapkan sebenarnya ada dua tempat yang diusulkan untuk dikonversi menjadi rumah sakit darurat COVID-19 yaitu Asrama Haji Donohudan dan kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) atau Diklat Provinsi Jateng di Kota Semarang.
Kendati demikian, menurut Ganjar, berdasarkan pertimbangan teknis serta hasil visitasi dari tim Kementerian Kesehatan dan Kementerian PUPR yang sudah dilakukan di dua tempat itu diputuskan bahwa BPSDMD Jateng dijadikan tempat isolasi terpusat saja.
"Rasanya Badan Diklat di Srondol diminta untuk tetap menjadi tempat isolasi terpusat. Donohudan yang akan dijadikan rumah sakit darurat COVID-19. Sudah divisitasi, hari ini sudah diatur agar yang isolasi mandiri dipusatkan di satu blok, kemudian yang lain mulai dikosongkan dan mulai disterilisasi," ujarnya.
Terkait kebutuhan sumber daya manusia di rumah sakit darurat COVID-19, Ganjar mengaku sudah berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan dan berharap ada dukungan dari kementerian tersebut.
"Rasanya Badan Diklat di Srondol diminta untuk tetap menjadi tempat isolasi terpusat. Donohudan yang akan dijadikan rumah sakit darurat COVID-19. Sudah divisitasi, hari ini sudah diatur agar yang isolasi mandiri dipusatkan di satu blok, kemudian yang lain mulai dikosongkan dan mulai disterilisasi," ujarnya.
Terkait kebutuhan sumber daya manusia di rumah sakit darurat COVID-19, Ganjar mengaku sudah berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan dan berharap ada dukungan dari kementerian tersebut.
"Sudah disampaikan ke Menkes, kita mencari bareng-bareng, tapi saya minta agar semua dikoordinasi oleh pusat karena yang turun langsung dari pusat. Kami siap mendukung dan mencarikan agar bisa mendapatkan dukungan tenaga kesehatan," katanya.
Baca juga: Ganjar dukung penutupan pintu keluar tol di Jateng 16-22 Juli 2021
Baca juga: Ganjar usul penanggung jawab vaksinasi diserahkan ke gubernur
Baca juga: 3.681 OTG warga Boyolali-Jateng sedang jalani isolasi mandiri
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021