• Beranda
  • Berita
  • COVID-19 melanda kampung atlet, IOC minta dukungan warga Jepang

COVID-19 melanda kampung atlet, IOC minta dukungan warga Jepang

17 Juli 2021 20:45 WIB
COVID-19 melanda kampung atlet, IOC minta dukungan warga Jepang
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach saat menghadiri konferensi pers di media center Olimpiade Tokyo di Tokyo, Jepang, Sabtu (17/7/2021). ANTARA/Kyodo-via REUTERS/Phil Noble/am.
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach meminta warga Jepang untuk mendukung Olimpiade Tokyo ketika kasus COVID-19 pertama melanda kampung atlet, yang menambah kekhawatiran mengenai risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan dari ajang multievent dunia itu.

Bach, yang telah menghadapi protes sejak kedatangannya di Jepang, mengimbau agar masyarakat memberikan dukungan terhadap para atlet meskipun ada kekhawatiran akan lonjakan kasus baru seiring kedatangan tamu-tamu internasional di negeri sakura itu. 

Bach pun menyatakan bahwa ia "sangat menyadari skeptisisme" masyarakat mengenai penyelenggaraan Olimpiade 2020, yang telah ditunda setahun karena pandemi COVID-19, sehingga mempengaruhi hasil survei yang rendah selama berbulan-bulan. 

"Saya mengimbau masyarakat Jepang untuk menyambut para atlet di sini untuk kompetisi hidup mereka," kata Bach dikutip dari AFP, Sabtu.

Bach bersikeras Olimpiade Tokyo akan digelar dengan aman, dengan menyebut Olimpiade sebagai "acara olahraga paling ketat... di seluruh dunia."

"Saya ingin sekali lagi meminta dan mengajak masyarakat Jepang, dengan rendah hati, untuk menyambut dan mendukung para atlet dari seluruh dunia," ujar Bach.

Baca juga: Panpel Olimpiade laporkan kasus COVID-19 pertama di Kampung Atlet 
Baca juga: Komposer upacara pembukaan Olimpiade minta maaf soal kasus perundungan 


Permohonan Bach tersebut diungkapkan hanya enam hari sebelum upacara pembukaan Olimpiade, yang akan digelar dengan sistem "gelembung" dan sebagian besar tanpa penonton. 

Pernyataan tersebut juga bertepatan dengan temuan kasus pertama COVID-19 di kampung atlet, yang diumumkan Sabtu.

Meski begitu, Bach mengatakan hanya 15 orang yang dites positif dari total 15.000 kedatangan pada Juli. Menurut dia, itu merupakan bukti bahwa tindakan pencegahan penyebaran virus corona yang ketat, termasuk tes harian untuk atlet, sejauh ini berhasil.

Lebih lanjut, Bach juga membuka pintu untuk kemungkinan pertandingan dibuka bagi penonton jika kondisinya membaik, setelah melakukan pembicaraan dengan IOC, Komite Paralimpiade Internasional (IPC), Panitia Penyelenggara Tokyo 2020, pemerintah Jepang dan otoritas Tokyo.

"Kami akan terus memantau perkembangan. Dan jika situasinya berubah, maka kami akan segera mengadakan pertemuan lima pihak lagi untuk membahas ini dengan langkah-langkah anti COVID-19 yang relevan," ungkap Bach. 

Baca juga: Lifter Brazil dicoret dari tim Olimpiade Tokyo karena doping 
Baca juga: Deretan petenis top dunia yang mundur dari Olimpiade Tokyo 
Baca juga: Atlet angkat besi Uganda yang hilang ingin tinggal di Jepang 

 

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021