"Cara kita mengedukasi orang-orang yang kita sayangi, orang-orang terdekat kita adalah dengan hati tentunya dan dengan otak, jadi kombinasi keduanya," ujar Faheem dalam diskusi yang digelar secara daring, Sabtu (17/7) malam.
"Dengan hati gunakan kekuatan cinta. Semua orang memiliki bahasa cinta masing-masing, dan dengan otak tunjukkan data," sambung dia.
Baca juga: Pemerhati imunisasi ajak edukasi vaksinasi COVID-19 bagi lansia
Menurut Faheem, menyajikan data-data saat mengedukasi orang terdekat tentang COVID-19 juga merupakan hal penting. Dia menyarankan untuk menggunakan data yang jelas dan efektif agar mudah dipahami.
"Yang penting lagi jangan putus asa, jangan menyerah untuk terus-menerus meyakinkan teman-teman atau keluarga tercinta kita, dan yakinkan juga pada mereka bahwa ini isu yang kolektif sehingga membutuhkan tindakan aksi yang kolektif juga, bukan per individu," ucap dia.
Dalam kesempatan itu, dia juga meminta masyarakat fokus melakukan hal-hal yang mendukung percepatan penanganan COVID-19, seperti menerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi.
"Percayalah akan ada kemudahan sesudah kesusahan. Tidak perlu kita depresi atau pesimistis, karena pastinya akan ada kemudahan sesudah adanya kesusahan," ujar dia.
Baca juga: Dokter Faheem Younus anjurkan masyarakat tetap divaksin Sinovac
Baca juga: Tanggapan Dokter Faheem Younus soal ivermectin jadi obat terapi
Baca juga: PGI: Gereja harus jadi pusat edukasi soal pandemi COVID-19
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021