Nigeria, negara terpadat di Afrika, seperti sebagian besar negara lain di benua itu, sedang menghadapi gelombang ketiga COVID-19 setelah menemukan varian Delta yang lebih menular.
Ketua Komite Pengarah Kepresidenan untuk COVID-19, Boss Mustapha, mengatakan Lagos, Oyo, Rivers, Kaduna, Kano, Plateau, dan Wilayah Ibu Kota Federal telah ditempatkan dalam siaga merah sebagai bagian dari tindakan pencegahan terhadap pandemi.
Baca juga: Pelajar Nigeria ciptakan robot yang bisa merawat pasien COVID
Status siaga merah memungkinkan pihak berwenang di negara bagian untuk membatasi perayaan dan pertemuan seminimal mungkin.
"Langkah-langkah ini sangat penting karena kita mulai melihat tanda-tanda awal yang mengkhawatirkan dari peningkatan kasus di Nigeria," kata Mustapha dalam sebuah pernyataan.
Mustapha mengatakan ada potensi penyebaran virus yang lebih luas selama perayaan Idul Adha dan meminta shalat Jumat diadakan di luar masjid setempat.
Dia juga menangguhkan Durbar, perayaan tahunan muslim di Nigeria utara, yang ditandai dengan acara berkuda berwarna-warni yang disaksikan oleh sejumlah besar orang.
Pekan lalu, Nigeria mengatakan akan menerima hampir 8 juta dosis tambahan vaksin COVID-19 pada akhir Agustus, termasuk dari sumbangan pemerintah AS.
Negara itu telah mencatat 169.329 kasus dan 2.126 kematian selama pandemi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Nigeria batasi pertemuan publik di tengah lonjakan kasus COVID-19
Baca juga: Nigeria ingatkan peluang gelombang II penularan COVID-19
Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021