Penambahan itu dipicu oleh meluasnya klaster bar karaoke (KTV) dan sebuah pelabuhan perikanan.
Lonjakan kasus di bar karaoke telah membuat pemerintah negara-kota itu memperketat sejumlah pembatasan sosial, hanya sepekan setelah aturan diperlonggar.
Dari 88 kasus pada Ahad, 23 di antaranya berasal dari klaster KTV dan 37 lainnya dari klaster pelabuhan perikanan Jurong, kata kementerian kesehatan dalam laporan awal.
Baca juga: Singapura catat rekor COVID-19 setelah klaster karaoke ditemukan
Sebagai tindakan pencegahan, otoritas setempat telah menutup kios-kios ikan segar dan hidangan laut di seluruh pasar sambil melakukan tes COVID-19 terhadap para pengelolanya.
Terungkap, klaster tersebut juga melibatkan para penjual ikan yang mendatangi pelabuhan perikanan itu untuk menambah stok yang akan dijual kembali di pasar-pasar.
Singapura juga mencari orang-orang yang melakukan kontak dengan klaster karaoke, namun ada kekhawatiran sejumlah orang enggan untuk ditelusuri.
Sumber: Reuters
Baca juga: Tabung oksigen dari Singapura mendarat di Bandara Adi Soemarmo
Baca juga: Indonesia terima bantuan vaksin, tabung oksigen dari UAE, Singapura
Pewarta: Anton Santoso
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021