• Beranda
  • Berita
  • 14.619 warga Babel berstatus suspek COVID-19, sebut satgas

14.619 warga Babel berstatus suspek COVID-19, sebut satgas

19 Juli 2021 15:25 WIB
14.619 warga Babel berstatus suspek COVID-19, sebut satgas
Petugas kesehatan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sedang melakukan vaksinasi COVID-19. (FOTO ANTARA/Aprionis)

Kami awasi ketat masyarakat Babel berstatus suspek dan kontak erat dengan pasien COVID-19 untuk menekan penularan virus yang tinggi

Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan 14.619 masyarakat berstatus suspek COVID-19 dan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi virus corona mencapai 35.101 jiwa.

"Kami awasi ketat masyarakat Babel berstatus suspek dan kontak erat dengan pasien COVID-19 untuk menekan penularan virus yang tinggi," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel Andi Budi Prayitno di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan berdasarkan data Minggu (18/7) malam, jumlah warga berstatus suspek 14.619 orang, kontak erat dengan pasien COVID-19 35.101 jiwa, kasus probable 18 orang dan meninggal probable 20 orang tersebar di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur.

"Dalam sepekan terakhir kasus suspek ini mengalami lonjakan yang cukup tinggi, seiring meningkatnya jumlah orang terpapar virus corona ini," katanya.

Ia menjelaskan pada Senin (19/7) ini tercatat 309 orang terkonfirmasi Covid-19, dimana secara nasional hal itu menempatkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan ke-21 penambahan harian kasus Covid-29 dengan kumulatif 26.777 orang.

Sementara itu, sepanjang 1-18 Juli 2021 ini, kasus positif Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertambah sebanyak 5.585 orang, sembuh bertambah 2.503 orang, meninggal 128 orang.

"Dalam sepekan ini kenaikan kesembuhan yang tidak terlalu signifikan bahkan lebih rendah dari kasus baru yang melonjak tinggi," katanya.

Menurut dia kondisi ini menunjukkan bahwa perlu segera dilakukan tidak hanya peningkatan tracing dan testing dengan penyelidikan epidemiologi yang lebih serius untuk mengidentifikasi klaster-klaster penularan, namun juga treatment khususnya kualitas pelayanan kesehatan agar kesembuhan dapat ditingkatkan dan kematian dapat dicegah serta diminimalisasi.

"Masih terjadinya penularan Covid-19 yang masif ini, disebabkan oleh meningkatnya mobilitas dan kegiatan berkerumun masyarakat menjelang Idul Adha, lantaran melalaikan dan mengabaikan atau tidak mengindahkan penerapan protokol kesehatan," demikian Andi Budi Prayitno.

Baca juga: Naik tinggi 516 orang, positif COVID-19 di Babel tembus 24.506 kasus

Baca juga: Sembilan kelurahan dan empat desa di Bangka-Babel zona merah COVID-19

Baca juga: Nakes pertama, satu dokter di Belitung meninggal dunia akibat COVID-19

Baca juga: 237.897 masyarakat Babel telah divaksin COVID-19

 

Pewarta: Aprionis
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021