Pada 15 Juli, air tiba-tiba bocor ke terowongan Shijingshan, yang sedang dibangun di bawah waduk, hingga membuat para pekerja terjebak di dalam dengan jarak lebih dari satu kilometer dari pintu masuk.
Pada Senin (19/7), tim penyelamat menemukan dua pekerja yang tewas sekitar 1.060 meter dan 1.070 meter dari pintu masuk terowongan, kata pemerintah Zhuhai.
Baca juga: Terowongan MRT ambruk lima pekerja tewas terperangkap
Baca juga: Tujuh Tewas Akibat Ledakan Terowongan Bebas Hambatan
Sejak saat itu, jasad seorang pekerja lainnya telah diambil.
Pada pukul 08.00 pagi (waktu setempat) pada Selasa, tim penyelamat berada 856,1 meter ke dalam terowongan, atau 303,9 meter dari tempat para pekerja terjebak, kata wali kota kota Zhuhai, Huang Zhihao, pada sebuah konferensi pers.
Terowongan yang luas itu masih terendam di bawah air, meskipun permukaan air secara keseluruhan telah turun sejak pekan lalu.
Kecelakaan itu adalah yang kedua di terowongan tersebut sejak Maret, saat sebuah dinding runtuh menimpa dan menewaskan dua pekerja.
Terowongan itu adalah bagian dari jalan tol utama di kota Zhuhai di provinsi Guangdong, yang menghubungkan kota pesisir itu dengan sebuah jembatan ke dua kota tetangganya, Makau dan Hong Kong.
Sumber: Reuters
Baca juga: 14 orang terjebak di terowongan di China selatan
Baca juga: China bangun terowongan kereta api cepat bawah laut 16,2 kilometer
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021