Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono merayakan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah dengan berkurban seekor sapi limosin seberat 1,3 ton,dan pemotongan hewan kurban tersebut berlangsung di kompleks kantor pusat KKP, Jakarta, Selasa.Dengan kurban ini, harapannya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, memberikan kekuatan kepada jajaran KKP dalam mengemban amanah pembangunan sektor kelautan dan perikanan.
"Dengan kurban ini, harapannya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, memberikan kekuatan kepada jajaran KKP dalam mengemban amanah pembangunan sektor kelautan dan perikanan," kata Menteri Trenggono dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.
Ia mengemukakan bahwa sapi kurban tersebut didatangkan langsung dari Wonogiri, Jawa Tengah, pada Senin (19/7) kemarin. Pemotongan dilakukan pagi tadi setelah para panitia kurban melangsungkan shalat Ied.
Baca juga: Sapi kurban Presiden diserahkan untuk Masjid Al Munawwaroh Jambi
Menteri Trenggono meniatkan pemotongan hewan kurban tahun ini selain untuk ibadah dan berbagi pada sesama, juga berharap diberikan kekuatan beserta seluruh jajarannya dalam menjalankan tugas membangun sektor kelautan dan perikanan.
Menteri Kelautan dan Perikanan juga mengutarakan harapannya agar pandemi dapat segera berakhir seiring vaksinasi kian gencar dilakukan di Indonesia.
Dia turut mengimbau seluruh pegawai KKP dan masyarakat untuk mematuhi anjuran pemerintah, yakni menerapkan protokol kesehatan yang ketat. "Tolong patuhi prokes ya, jangan lepas masker," imbau Trenggono.
Baca juga: Sandiaga Uno berbagi 1.000 hewan kurban
Selain sapi kurban Menteri Trenggono, terdapat satu lagi sapi limosin yang turut dipotong di kantor KKP.
Kemudian, paket-paket daging kurban selanjutnya dibagikan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar Gedung Mina Bahari dan para pegawai KKP, seperti petugas keamanan serta petugas kebersihan.
Rangkaian pemotongan hewan kurban dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat.
Disebutkan bahwa selain menggunakan masker, seluruh panitia kurban melaksanakan test antigen lebih dulu dengan hasil seluruhnya negatif.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021