Ekuitas China terpukul oleh oleh efek 'first-in, first-out', dan dalam jangka pendek risiko regulasi akan tetap signifikan
Saham China naik pada Rabu, dengan indeks ChiNext yang padat teknologi di bursa Shenzhen mencetak tekor tertinggi dalam enam tahun, serta lonjakan saham-saham perusahaan sumber daya alam.
Indeks saham unggulan CSI300 naik 0,7 persen menjadi 5.144,04 poin, sedangkan indeks Shanghai Composite naik 0,7 persen menjadi 3.562,66 poin.
Indeks ChiNext di bursa Shenzhen melonjak hampir 3 persen ke level tertinggi sejak Juni 2015. Pasar STAR yang berfokus pada teknologi di Shanghai naik 2,8 persen.
Investor asing telah mengakumulasi saham-saham China daratan melalui Stock Connect selama tiga hari berturut-turut meskipun ada volatilitas baru-baru ini, karena kebijakan China yang berkorelasi rendah dengan kebijakan bank sentral AS Federal Reserve mendorong diversifikasi aset bagi manajer portofolio global, kata Mizuho Bank dalam sebuah catatan, dikutip dari Reuters.
BlackRock, yang tahun ini mulai memperlakukan China sebagai kelompok aset mandiri yang terpisah dari pasar negara berkembang dan maju, mengatakan dalam catatan mingguannya bahwa setelah China memangkas cadangan wajib perbankan, "kami melihat potensi pelonggaran lebih luas pada jangka pendek, termasuk dalam kebijakan fiskal dan lainnya".
Tetapi bank swasta Swiss Union Bancaire Priv©e (UBP) menyatakan kehati-hatiannya, dengan menurunkan eksposur ekuitas China dari "overweight" menjadi "neutral".
"Ekuitas China terpukul oleh oleh efek 'first-in, first-out', dan dalam jangka pendek risiko regulasi akan tetap signifikan."
Baca juga: Saham Eropa dibuka naik, terangkat bangkitnya sektor perjalanan
Baca juga: IHSG diprediksi datar hari ini, tertekan perpanjangan PPKM
Baca juga: Saham China dibuka lebih tinggi setelah turun tipis sesi sebelumnya
Pewarta: Biqwanto Situmorang
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021