Kepala Biro Umum dan Humas Kementerian Negara BUMN, Nukman Chalid Sangaji dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu mengatakan, BUMN Peduli saat ini telah melakukan tindakan evakuasi sebanyak 800 orang yang diangkut kapal Pelni ke Nabire.
Selain itu juga telah mengupayakan perbaikan dan pemulihan jaringan telepon, listrik dan pasokan BBM oleh BUMN terkait dan dapur umum.
Nukman Chalid mengatakan, proses bantuan BUMN Peduli telah memiliki prosedur tetap (protap) yang baku untuk merespon situasi gawat darurat akibat bencana alam yang sering terjadi di berbagai kawasan di Indonesia.
BUMN Peduli telah terlibat dalam upaya "emergency rescue dan relief program " di berbagai peristiwa bencana seperti tsunami di Aceh, gempa bumi di Yogyakarta dan gempa bumi di Padang.
Untuk kepentingan pengiriman bantuan ke Wasior telah disiapkan angkutan kapal laut oleh PT Pelni. Sedangkan koordinator pelaksanaan penghimpunan dan penyaluran bantuan BUMN dilakukan oleh PT Pelindo IV yang berkedudukan di Jakarta, dan Koordinator Posko BUMN Peduli Pusat ditangani Kementerian BUMN.
Pengerahan bantuan pada tahap tanggap darurat direncanakan akan berlangsung selama dua pekan.
Sebelumnya, Menteri Negara BUMN, Mustafa Abubakar melalui surat edaran No.SE-12/MBU/2010 pada 8 Oktober 2010 telah menginstruksikan kepada seluruh BUMN untuk segera mengambil tindakan tanggap darurat dengan mengirimkan bantuan yang dibutuhkan bagi korban banjir di Wasior, Kabupaten Teluk Wandana, Propinsi Papua Barat.
Bantuan tanggap Darurat difokuskan kepada upaya penyelamatan/ evakuasi dan pemberian bantuan bahan baku pangan, obat-obatan, pakaian, selimut, tenda dan barang-barang bantuan lain yang bersifat mendesak.
(Tz-h-CS/A011/P003)
Pewarta: NON
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010