"Penduduk miskin di daerah ini pada 2009 sebanyak 19.808 KK atau sebesar 23 persen dari 38.617 kepala keluarga, jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding pada 2008 yang sebesar 27.027 kepala keluarga," kata Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Kabupaten Rejang Lebong Supriyono, Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan, angka kemiskinan di daerah ini akan mengalami penurunan pada 2010 karena taraf hidup masyarakat kian membaik, seiring berkembangnya sektor pertanian dan perkebunan di daerah tersebut.
Upaya mengurangi angka kemiskinan telah dilakukan pemerintah daerah dengan menggerakkan perekonomian masyarakat perdesaan, melalui sektor pertanian, perkebunan dan ekonomi kerakyatan.
Daerah ini berpotensi besar dalam usaha pertanian dan perkebunan serta usaha peternakan, beberapa sektor tersebut telah digalakkan sejak beberapa tahun ini dengan memberikan kemudahan mendapat sarana usaha tersebut.
"Selain itu pemerintah daerah melakukan peningkatan kesehatan lingkungan dan ekonomi keluarga dengan program bedah kampung pada tahun lalu," ujarnya.
Ia menyebutkan, penduduk Rejang Lebong yang termasuk keluarga prasejahtera sebanyak 5.935 KK, KS I sebanyak 13.873, KS II mencapai 2.153, serta KS III sebanyak 16.656 KK.
Pada 2010 belum dapat dipastikan berapa jumlahnya, karena data masih diolah. Namun ia meyakini angka kemiskinan akan mengalami penurunan cukup signifikan.
Menurut dia salah satu faktor terjadinya kemiskinan di beberapa daerah di Bengkulu, karena masih tingginya pernikahan dini, sehingga kebutuhan keluarga itu bergantung kepada orang tua.
Ia mengharapkan masyarakat menyadari risiko pernikahan pada usia yang belum matang itu. (ANT-150/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010