Pada 2019, Shange dinyatakan positif menggunakan obat terlarang, yakni trenbolone steroid anabolik. Obat tersebut digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan otot dan dampaknya skorsing empat tahun.
Pemegang rekor nasional berusia 30 tahun pada nomor lebih dari 20km itu pun mengajukan banding, sehingga memungkinkan dia pada Juni tahun ini untuk bersaing dan mengamankan kualifikasi Olimpiade Tokyo.
Namun, larangan tersebut dikuatkan oleh CAS, dengan masa berlaku dari Desember 2019 hingga 21 Juni 2023.
Baca juga: Usain Bolt percaya diri rekornya tak akan patah di Olimpiade Tokyo
Baca juga: Sifan Hassan bersiap dominasi tiga nomor lari Olimpiade Tokyo
Hasil yang diraih oleh Shange, yakni finis ke-44 pada lari 20km di Olimpiade Rio 2016 dan keempat di kejuaraan dunia 2017, mulai 4 November 2019 dibatalkan.
Rekan satu tim Lebogang Shange dari Afrika Selatan, yaitu sprinter Carina Horn yang merupakan pemegang rekor nasional 100m juga menunggu sidang disiplin untuk melihat apakah dia bisa bersaing di Olimpiade Tokyo, demikian laporan Reuters.
Baca juga: Positif gunakan ganja, sprinter AS Richardson bisa gagal ke Olimpiade
Baca juga: Karsten Warholm patahkan rekor dunia lari gawang 400 meter
Baca juga: Pelari AS Allyson Felix lolos ke Olimpiade untuk kelima kalinya
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021