"Saya hanya berpesan lakukan yang terbaik demi Merah Putih. Baik itu untuk atlet, pelatih serta pendukung yang terlibat dalam Olimpiade untuk bisa mencapai prestasi puncak," kata Rosan dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.
Rosan menyadari ketatnya persaingan di Olimpiade 2020 Tokyo yang digelar di tengah masa pandemi COVID-19, namun seluruh atlet harus tetap bersemangat untuk memperoleh hasil yang terbaik.
Mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) itu akan memimpin defile Kontingen Indonesia pada acara pembukaan Olimpiade 2020 Tokyo di Stadion Nasional Jepang, malam nanti.
Dengan kekuatan 28 atlet, Kontingen Garuda akan memulai perburuan prestasi di Olimpiade Tokyo 2020 pada Jumat ini, diawali dengan tim panahan yang tampil di Lapangan Yumenoshima, Jepang.
Baca juga: Panahan Indonesia lolos nomor beregu campuran Olimpiade Tokyo
Baca juga: Diananda lawan wakil Denmark di 32 besar Tokyo 2020
Srikandi Indonesia Diananda Choirunisa menempati ranking 40 dan lolos ke babak 32 Besar nomor recurve perorangan putri. Selanjutnya, dia akan menghadapi pemanah andalan Denmark Maja Jager pada Kamis (29/07).
Penampilan Nisa, sapaan karibnya, akan dilanjutkan dengan perburuan penempatan peringkat recurve perorangan putra. Tiga Pemanah Indonesia yang juga tampil pada siang ini, yaitu Riau Ega Agatha Salsabila, Arif Dwi Pangestu dan Bagas Prastyadi.
"Kami minta dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia untuk kesehatan anggota Kontingen Indonesia. Doa dan dukungan itu sangat kami butuhkan agar bisa memberikan yang terbaik," tambah Rosan.
Sejak berada di Kampung Atlet, pria yang digadang-gadang akan menjadi Duta Besar RI untuk Amerika Serikat itu terus melakukan pertemuan intensif dengan pelatih, ofisial dan tim pendukung untuk menyampaikan laporan rutin pelaksanaan latihan.
"Kami rutin melakukan pertemuan setiap hari pukul 20.00 waktu setempat. Selain menjaga kekompakan dalam bingkai Merah Putih, kami juga menganalisa hasil latihan yang dilakukan atlet," ungkap Rosan.
Soal makanan, sambung dia, tidak lagi jadi pembahasan karena makanan yang disediakan panitia cukup bervariasi, begitu juga soal jadwal latihan yang pembagian waktunya sangat rapi dengan negara lain.
Baca juga: Rio Waida bangga menjadi pembawa Merah Putih di "rumah kedua"
Sementara itu, berkaitan dengan pengelolaan bisnisnya yang akan terpengaruh dengan jabatannya sebagai CdM Kontingen Indonesia, Rosan mendapat dukungan penuh dari keluarga.
Pria kelahiran Jakarta, 1 Desember 1968 itu mengaku mendapat tawaran sebagai CdM dari Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari dengan alasan federasi yang dipimpinnya, yakni PB PABSI rutin menyumbangkan medali di Olimpiade, termasuk medali perak melalui Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
"Saya bersedia menjadi CdM karena ingin berkontribusi secara nyata terhadap olahraga Indonesia dan demi kemajuan serta kebanggaan kita semua," ujar Rosan.
Rosan P Roeslani terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Angkat Besi, Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) periode 2015-2020.
Kini, Rosan terpilih kembali menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) setelah adanya pemisahan organisasi internasional angkat besi, binaraga dan angkat berat.
Baca juga: Menakar kans Windy sebagai peraih medali pertama Indonesia di Tokyo
Baca juga: Indonesia yakin Kampung Atlet Olimpiade aman dari klaster COVID-19
Baca juga: Profil atlet Olimpiade: Lifter Eko Yuli Irawan dan misi menebus emas
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021