Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Gama AF Isnaeni, merasa pusing karena kebutuhan peti jenazah untuk pasien COVID-19 meningkat tajam.Semalam ada lima orang yang meninggal dunia akibat COVID-19 sehingga menjadi 108 orang
"Pusing, setiap hari harus siapkan beberapa peti mati untuk jasad pasien COVID-19. Harganya sangat tinggi," kata Gama di Bintan, Sabtu.
Ia menjelaskan harga satu peti jenazah pasien COVID-19 di atas Rp5 juta. Peti mati itu harus disiapkan Dinkes Bintan.
Baca juga: Kasus meninggal akibat COVID-19 di Sultra bertambah 9 jadi 303 orang
Sementara anggaran yang tersedia di Dinkes Bintan terbatas.
"Pemusaran dan peti mati tanggung jawab kami. Kalau pemakaman tanggung jawab BPBD," ujarnya.
Gama mengemukakan jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia akibat COVID-19 drastis meningkat pada Juni-Juli 2021. Sejak pandemi COVID-19 sampai sekarang jumlah pasien COVID-19 di Bintan yang meninggal dunia mencapai 108 orang.
Baca juga: Kasus sembuh COVID-19 bertambah 38.988 orang, meninggal 1.566 orang
Lebih dari 50 persen pasien COVID-19 meninggal dunia pada Juni 2021 sampai sekarang.
"Semalam ada lima orang yang meninggal dunia akibat COVID-19 sehingga menjadi 108 orang," katanya.
Baca juga: DKI telusuri data 1.200 warga yang meninggal saat jalani isoman
Jumlah pasien COVID-19 di Bintan bertambah 77 orang sehingga menjadi 4.388 orang. Jumlah pasien yang sembuh 44 orang sehingg menjadi 3.695 orang. Jumlah kasus aktif di Bintan mencapai 585 orang.
"Bintan sejak dua bulan lalu ditetapkan sebagai zona merah," ujarnya.
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021