• Beranda
  • Berita
  • Sejumlah daerah Sumsel diprakirakan alami kemarau Agustus-September

Sejumlah daerah Sumsel diprakirakan alami kemarau Agustus-September

24 Juli 2021 13:15 WIB
Sejumlah daerah Sumsel diprakirakan alami kemarau Agustus-September
Sumatera Selatan bersiap menghadapi musim panas selama pertengahan Agustus – September 2021 dampaknya volume air Sungai Musi mengalami penyusutan dan tanah tepian mengering Sabtu (24/7) (ANTARA/M Riezko Bima Elko P/21)

bulan Agustus hingga September 2021 diprediksi tidak terjadi hujan dalam satu bulan penuh

Sejumlah daerah di Sumatera Selatan diprakirakan mengalami musim kemarau pada pertengahan Agustus hingga September 2021 dengan berakhirnya fenomena Madden Julian Oscilliation (MJO) sehingga tidak ada lagi potensi hujan.

Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang (SMB II) Sinta Andayani di Palembang, Sabtu, mengatakan secara statistik geofisika bulan Agustus hingga September 2021 diprediksi tidak terjadi hujan dalam satu bulan penuh.

Baca juga: Kegiatan modifikasi cuaca di Sumatera Selatan-Jambi segera berakhir

Sehingga beberapa wilayah mengalami peningkatan suhu udara hingga 33-35 derajat Celcius dan kecepatan angin 20 km/jam yaitu Kota Palembang, Prabumulih, Kabupaten Ogan Ilir, Musi Rawas, Musi Banyuasin dan Banyuasin.

"Tidak akan ada hujan, matahari akan bersinar terik sepanjang hari, air menyusut dan tanah menjadi gersang,” kata dia.

Baca juga: Sebagian Sumsel masuki musim kemarau

Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini hujan level waspada di Sumsel

Faktor yang menyebabkan musim panas sebulan tersebut karena massa udara kering yang berhembus dari Benua Australia telah sampai di wilayah Indonesia bagian barat.

Dengan kondisi tersebut masyarakat mesti waspada dan mengantisipasi terjadi kekeringan yang semakin parah, yakni dengan menghemat penggunaan air atau membuat penampungan tambahan.

"Khususnya tidak membakar sembarangan, sebab beberapa wilayah sudah timbul titik api menjadi kebakaran yang sulit dipadamkan karena kekeringan,” ujarnya.

Baca juga: Delapan kabupaten di Sumsel menyatakan siaga karhutla

Baca juga: BMKG pantau ada 27 titik panas di Sumut


 

Pewarta: Muhammad Riezko Bima Elko
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021