• Beranda
  • Berita
  • TV Korsel minta maaf telah olok-olok defile atlet Olimpiade Tokyo

TV Korsel minta maaf telah olok-olok defile atlet Olimpiade Tokyo

25 Juli 2021 02:47 WIB
TV Korsel minta maaf telah olok-olok defile atlet Olimpiade Tokyo
Bendera Olimpiade dibawa dalam upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Stadion Olimpiade Tokyo pada 23 Juli 2021. (AFP/JONATHAN NACKSTRAND)
Sebuah stasiun televisi utama Korea Selatan meminta maaf karena menggunakan gambar dan keterangan yang menyinggung untuk menjelaskan negara-negara peserta defile atlet Olimpiade Tokyo Jumat malam lalu.

Pembatasan terkait COVID-19 membuat seremoni pembukaan berubah menjadi delegasi atlet memakai masker dalam jumlah jauh lebih kecil dari biasanya.

MBC --salah satu jaringan televisi nasional terbesar di Korea Selatan-- menggunakan gambar bencana nuklir Chernobyl 1986 untuk Ukraina, gambar kerusuhan untuk Haiti dan poster promosi bitcoin untuk El Salvador ketika masing-masing negara memasuki stadion untuk berdefile.

Baca juga: Pembukaan Olimpiade, dari "Imagine" sampai salut untuk petugas medis

TV ini menyampaikan permintaan maaf setelah upacara pembukaan selesai dengan mengatakan "gambar dan keterangan yang tak pantas telah digunakan untuk menjelaskan sejumlah negara."

"Kami meminta maaf kepada negara-negara itu termasuk Ukraina dan pemirsa kami," kata televisi ini seperti dikutip AFP.

Untuk sejumlah negara, deskripsi yang diberikan tv Korea ini lebih bersifat gastronomi di mana pizza untuk Italia, sushi untuk Jepang, dan salmon untuk Norwegia.

Dalam keterangan gambarnya, televisi Korea ini menyebut Kepulauan Marshall sebagai "bekas situs uji coba nuklir Amerika Serikat" dan Haiti sebagai negara "dengan situasi politik tidak stabil akibat pembunuhan presidennya".

Baca juga: Abjad Jepang ciptakan urutan defile unik di pembukaan Olimpiade Tokyo

Terlepas dari permintaan maaf televisi Korea ini, gambar-gambar itu dan juga keterangan-keterangan penyertanya memicu kemarahan online.

"Mereka menggunakan apa pun yang muncul pertama kali di Google," kata seorang pengguna online.

Lainnya menimpali, "Ini ketidaksopanan diplomatik yang parah."

Baca juga: Kaisar Jepang Naruhito resmi buka Olimpiade Tokyo 2020
Baca juga: Warga kota Tokyo saksikan pembukaan Olimpiade dari luar Stadion Tokyo

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021