Sebagian besar mereka yang diputarbalikkan terjaring di perbatasan Cianjur
Satpol PP Cianjur, Jawa Barat, mencatat selama perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebanyak 430 kendaraan bernomor polisi luar kota terjaring dalam penyekatan dan terpaksa dipulangkan ke daerah asal, karena tidak dapat menunjukkan surat bebas COVID-19 antigen atau bukti telah mendapat vaksinasi.
Kepala Satpol PP Cianjur Hendri Prasetyadi saat dihubungi, Minggu, mengatakan hingga akhir masa perpanjangan PPKM di Cianjur, petugas gabungan tetap melakukan penyekatan dan razia gabungan di perbatasan, pusat keramaian dan jalan protokol, sebagai upaya maksimal menekan angka penularan di wilayah tersebut.
"Sebagian besar mereka yang diputarbalikkan terjaring di perbatasan Cianjur, seperti di kawasan Puncak Pass, Citarum-Bandung Barat, dan pintu masuk Kota Cianjur. Hingga hari ini, Cianjur masih tertutup dari pendatang terutama dari zona merah," katanya lagi.
Ia menjelaskan, selama perpanjangan PPKM hingga tanggal 26 Juli, pihaknya mencatat penurunan kegiatan warga terutama di pusat keramaian dan jalur nasional. Bahkan menjelang akhir masa PPKM, jumlah kendaraan yang dipulangkan ke daerah asal, mengalami penurunan di setiap perbatasan masuk Cianjur.
Pihaknya terus mengimbau warga atau pengendara, agar tetap menerapkan protokol kesehatan saat terpaksa melakukan aktivitas di luar rumah, serta menghindari kerumunan, bahkan setelah PPKM warga tetap menerapkan pola yang sama, agar terhindar dari virus berbahaya karena Corona masih ada.
"Ini merupakan tugas bersama semua lapisan masyarakat, kami berharap setelah PPKM, warga tetap meningkatkan prokes, agar tidak terjadi lagi peningkatan kasus positif COVID-19, " katanya pula.
Pantauan menjelang akhir masa PPKM Jawa-Bali, arus lalu lintas di kawasan Puncak-Cianjur terlihat sepi. Tidak ada antrean kendaraan di titik rawan macet, mulai dari Puncak hingga Tugu Lampu Gentur-By Pass, Cianjur. Volume kendaraan tergolong normal, didominasi kendaraan benopol Cianjur.
Meski sejumlah tempat wisata masih diizinkan beroperasi, namun angka kunjungan menurun tajam, terlihat di Kebun Raya Cibodas dan Taman Bunga Nusantara, tidak ada antrean kendaraan yang mengular atau lautan wisatawan di masing-masing zona favorit.
"Angka kunjungan tidak sampai 100 orang, selama PPKM kami hanya mengandalkan wisatawan lokal yang datang karena selama pembatasan tidak ada wisatawan yang datang," kata Iman, petugas tiketing di Kebun Raya Cibodas.
Baca juga: Selama PPKM Darurat, PMI Cianjur krisis stok darah berbagai golongan
Baca juga: Langgar PPKM darurat, ASN tenaga pendidikan didenda Rp100 ribu
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021