"Permohonan vaksinasi yang menyasar pada pondok-pondok pesantren ini saya juga sampaikan kepada Pemerintah Pusat melalui Menteri Agama dan Menteri Polhukam dalam sesi webinar tadi dan diapresiasi oleh Gubernur, Polda Jabar," kata anggota Komisi I DPRD Jawa Barat Sidkon Djampi, di Bandung, Senin.
Sidkon mengatakan hingga saat ini persentase vaksinasi COVID-19 di pondok-pondok pesantren belum signifikan. Hal ini disebabkan banyaknya pondok pesantren di Jawa Barat, yakni mencapai sekitar 12.000.
Baca juga: TNI AU dukung percepatan vaksinasi di sentra ekonomi kreatif Jabar
Baca juga: Menkes targetkan 200 ribu vaksinasi di Jawa Barat dalam sehari
"Saya sudah berulang-ulang ingatkan sejak awal pandemi, bahkan sejak pembahasan Raperda pada tahun 2020, yang meminta agar pemerintah pusat dan daerah memperhatikan klaster pesantren," kata dia.
Progres vaksinasi, lanjutnya, sampai saat ini di pondok pesantren belum terlalu banyak, apalagi kalau dibilang persentase dari sekitar 12.000 pondok pesantren di Jawa Barat.
Meskipun jumlahnya belum signifikan, Sidkon tetap mengapresiasi pihak-pihak yang telah melakukan vaksinasi di pondok-pondok pesantren di Jawa Barat, salah satunya dilakukan oleh Kodam III/Siliwangi dan Polda Jabar.
"Saya kira belum lama, tapi setidaknya ini sudah memulai gerakan vaksinasi di pondok-pondok pesantren, di antaranya di Garut, Sumedang, dan dalam waktu dekat di Cirebon serta daerah lainnya," kata Sidkon yang juga Ketua Fraksi PKB DPRD Jabar tersebut.
Baca juga: Ridwan Kamil: Pelaku usaha dukung vaksinasi massal COVID-19
Lebih lanju,t Sidkon menuturkan hadirnya Perda Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren di Jawa Barat juga dapat memacu tanggung jawab sekaligus hak Pemprov Jabar untuk membantu secara masif proses vaksinasi di pondok-pondok pesantren hingga tuntas.
"Kalau saya berharap vaksinasi di pondok-pondok pesantren terutama di pesantren-pesantren salaf atau tradisional tuntas pada tahun ini," ujarnya.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021